Intisari-online.com - Kertajaya adalah raja terakhir Kerajaan Kediri yang memerintah pada abad ke-13.
Ia dikenal sebagai raja yang sombong, kejam, dan menganggap dirinya sebagai dewa.
Bahkan memaksa para pendeta Hindu dan Buddha untuk menyembahnya.
Hal ini menimbulkan kemarahan dan kebencian dari para brahmana (kaum agamawan) dan rakyatnya.
Ken Arok adalah seorang pemimpin dari Tumapel, sebuah daerah yang berada di bawah kekuasaan Kediri.
Ia memiliki ambisi untuk merebut takhta Kediri dan mendirikan kerajaan baru.
Kemudian didukung oleh para brahmana yang tidak senang dengan Kertajaya.
Ken Arok juga memiliki keris sakti yang dibuat oleh Mpu Gandring, seorang pandai besi yang terkenal.
Pada tahun 1222, Ken Arok memimpin pasukan Tumapel untuk menyerang Kediri.
Ia menggunakan gelar Bhatara Guru, yang merupakan nama lain dari Dewa Siwa, untuk menantang Kertajaya yang mengaku sebagai dewa.
Namun. sebelum menjadi pemimpin Tumapel, Ken Arok diceritakan adalah seorang perampok atau preman.
Baca Juga: Jadi Saksi Pertumpahan Darah Di Awal Berdirinya Kerajaan Singasari, Inilah Kisah Keris Mpu Gandring
Ia dikenal sebagai perampok yang ditakuti di daerah Tumapel, kemudian membunuh Tunggul Ametung yang merupakan pemimpin Tumapel.
Usai memimpin Tumapel, Ken Arok kemudian menyerang Kertajaya untuk menaklukkan Kediri didukung oleh para Brahmana.
Pertempuran sengit terjadi antara kedua belah pihak. Ken Arok berhasil membunuh Kertajaya dan menghancurkan Kerajaan Kediri.
Ia kemudian mendirikan Kerajaan Singasari sebagai pengganti Kediri.
Kisah ini termuat dalam beberapa sumber sejarah, seperti Kitab Pararaton, Kitab Negarakretagama, dan beberapa prasasti.
Kisah ini juga menjadi inspirasi bagi banyak karya sastra, seni, dan budaya di Indonesia.
Salah satu contohnya adalah puisi berikut:
Kertajaya, raja yang angkuh dan bengisMengaku sebagai dewa, memerintah dengan sewenang-wenang
Menyakiti hati para brahmana dan rakyat jelataMembuat negeri Kediri gelisah dan resah
Ken Arok, pemimpin yang berani dan cerdikMenghuni keris sakti, berambisi menjadi raja
Didukung oleh para brahmana dan rakyat setiaMembuat negeri Tumapel bangkit dan berani
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kediri, Asal Usul, Masa Kejayaan, dan Peninggalan Budaya
Dua sosok yang bertolak belakangBertemu di medan perang, beradu kekuatan
Satu mengaku sebagai dewa, satu mengaku sebagai utusan dewaSatu tumbang dihancurkan, satu naik menggantikan