Sejarah Kerajaan Kediri, Asal Usul, Masa Kejayaan, dan Peninggalan Budaya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Sejarah kerajaan Kediri (gambar: Candi Penataran).
Sejarah kerajaan Kediri (gambar: Candi Penataran).

Intisari-online.com - Kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berdiri di wilayah Jawa Timur pada abad ke-11 hingga ke-13 Masehi.

Seperti apa sejarah kerajaan Kediri dan bagaimana kisah berdirinya?

Kerajaan ini memiliki beberapa nama lain, seperti Kerajaan Panjalu, Kerajaan Daha, atau Kerajaan Kadiri.

Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang sekarang berada di sekitar Kota Kediri.

Asal usul Kerajaan Kediri bermula dari pembagian Kerajaan Kahuripan oleh Raja Airlangga pada tahun 1045 Masehi.

Raja Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua bagian, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Panjalu, untuk dua putranya, yaitu Mapanji Garasakan dan Sri Samarawijaya.

Namun, kedua putra Airlangga tersebut berseteru karena sama-sama menginginkan seluruh wilayah kerajaan.

Peperangan antara Jenggala dan Panjalu terus berlangsung selama 60 tahun, hingga akhirnya Panjalu berhasil mengalahkan Jenggala dan menguasai seluruh Jawa Timur.

Masa kejayaan Kerajaan Kediri terjadi pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, yang berkuasa dari tahun 1135 hingga 1159 Masehi.

Raja Jayabaya dikenal sebagai raja yang sakti, bijaksana, dan visioner.

Ia juga merupakan seorang penyair yang menghasilkan beberapa karya sastra yang sangat penting dan bermutu tinggi, seperti Kakawin Bharatayuddha, Kakawin Sumanasantaka, dan Kakawin Nitisastra.

Karya-karya sastra tersebut mengisahkan cerita-cerita dari kitab suci Hindu, seperti Ramayana, Mahabharata, dan Purana, tetapi disesuaikan dengan latar belakang dan budaya Jawa.

Baca Juga: Menguak Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit yang Pernah Menguasai Nusantara

Karya-karya sastra tersebut juga mengandung pesan-pesan moral, filsafat, dan politik yang relevan dengan konteks zaman.

Selain bidang sastra, Kerajaan Kediri juga berhasil dalam bidang politik dan militer.

Kerajaan ini mampu mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya, yang sebelumnya mendominasi perdagangan maritim di Nusantara.

Kerajaan Kediri juga mampu memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke beberapa pulau di Nusantara, seperti Bali, Lombok, Sumbawa, dan Kalimantan.

Kerajaan Kediri juga menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, seperti Kamboja, Champa, dan Burma.

Peninggalan budaya Kerajaan Kediri dapat ditemukan hingga saat ini, baik dalam bentuk bangunan, artefak, maupun tradisi.

Salah satu peninggalan yang paling terkenal adalah Candi Penataran, yang terletak di Blitar.

Candi ini merupakan candi Hindu terbesar di Jawa Timur, yang dibangun sejak abad ke-12 hingga ke-15 Masehi.

Candi ini memiliki relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah dari kitab suci Hindu, seperti Ramayana, Krishnayana, dan Arjunawiwaha.

Selain Candi Penataran, peninggalan Kerajaan Kediri lainnya adalah Candi Gurah, dan Candi Todowongso.

Peninggalan Kerajaan Kediri juga dapat dilihat dari artefak-artefak yang ditemukan di situs-situs arkeologi, seperti arca, prasasti, keramik, perhiasan, dan mata uang.

Baca Juga: Inilah Alasan Kerajaan Sriwijaya Disebut Sebagai Kerajaan Maritim

Dari peninggalan-peninggalan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa Kerajaan Kediri memiliki kebudayaan yang tinggi dan maju, khususnya dalam bidang sastra, politik, dan seni.

Peninggalan-peninggalan tersebut juga menjadi saksi sejarah yang memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan agama pada masa Kerajaan Kediri.

Peninggalan-peninggalan tersebut juga menjadi warisan budaya yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.

Itulah sejarah kerajaan Kediri, peninggalan kerajaan dan sejarah berdirinya.

Artikel Terkait