Mereka juga menanam ranjau-ranjau di sekitar pelabuhan Semayang untuk menghalangi pendaratan Jepang.
Baca Juga: Mengapa Pada Mulanya Rakyat Indonesia Menyambut Baik Kedatangan Jepang
Pertempuran
Pada tanggal 23 Januari 1942, armada laut Jepang yang terdiri dari kapal induk, kapal tempur, kapal penjelajah, dan kapal perusak mendekati Balikpapan.
Mereka disambut oleh tembakan dari pasukan Belanda yang berada di darat dan di laut.
Pertempuran laut pun pecah, yang mengakibatkan kerugian besar bagi Belanda.
Sebagian besar kapal perang Belanda tenggelam atau rusak berat, termasuk HRMS Soemenep yang membawa ranjau-ranjau.
Setelah menguasai laut, Jepang mulai mendaratkan pasukan mereka di dua titik, yaitu Somber-Sungai Wain (sekitar Teluk Balikpapan) dan pantai-pantai Sepinggan (sebelum Manggar dari arah pusat kota Balikpapan).
Mereka menggunakan 17 kapal pendarat yang membawa sekitar 5.500 tentara.
Pasukan Jepang langsung menyerbu ke arah kota Balikpapan, yang hanya dipertahankan oleh sekitar 300 tentara Belanda.
Pertempuran darat pun terjadi, yang berlangsung sengit dan brutal.
Jepang menggunakan taktik gerilya dan bantuan udara untuk mengalahkan Belanda.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR