Gawat, Gudang TNI AD Jadi Tempat Penyimpanan Hasil Curanmor, Ada 49 Mobil 215 Motor Akan Dikirim Ke Timor Leste

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Ironis, sebuah gudang milik TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur, dijadikan tempat penyimpanan hasil curanmor yang akan dikirimkan ke Timor Leste. Ada 49 mobil dan 215 motor.
Ironis, sebuah gudang milik TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur, dijadikan tempat penyimpanan hasil curanmor yang akan dikirimkan ke Timor Leste. Ada 49 mobil dan 215 motor.

Intisari-Online.com -Total jenderal: ada 49 mobil dan 215 motor.

Itulah jumlah kendaraan hasil curanmor yang tersimpan di sebuah gudang milik TNI Angkatan Darat di Sidoarjo, Jawa Timur.

Bagaimana kronologi kejadiannya?

Belum lama ini viral video penggerebekan sebuah gudang yang dipakai untuk menyimpan hasil curanmor.

Ironisnya, gudang itu diduga milik TNI AD.

Hal itu dibenarkan olehKepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardanin.

"Pomdam V/Brawijaya bersama Polda Jatim dan Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor," kata Rendra dalam keterangannya dikutip Mingu (7/1).

Seperti disebtu di awal, ada49 unit mobil dan 215 unit sepeda motor yang disimpan di Gudbalkir Pusziad Jalan Buduran Nomor 8, Buduran, Sidoarjo, itu.

Kabarnya, kendaraan-kendaraan itu akan dikirim ke Timor Leste.

Siapa pelakunya?

Menurut Rendra, "Diduga dilakukan oleh saudara EI (sipil) dan melibatkan Kopda AS, oknum anggota TNI AD di Sidoarjo pada Kamis (4/1)."

Rendra mengungkapkan, saat ini, Pomdam V/Brawijaya tengah melakukan proses penyidikan terhadap anggota TNI AD yang diduga terlibat tindak pidana penggelapan tersebut.

Dia melanjutkan,untuk pelaku warga sipil yang satu komplotan dengan oknum anggota TNI AD diserahkan dan dikoordinasikan dengan Polda Metro dan Polda Jatim.

"Hasil penyidikan akan diumumkan secara transparan kepada publik,"ujar Rendra.

"Jika anggota TNI AD tersebut terlibat dan terbukti bersalah melakukan tindak pidana akan di proses hukum sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," tutup dia.

Seluruh kendaraan curian disimpan di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad) Buduran Sidoarjo

Kapendam V/ Brawijaya Kolonel Inf Rendra Dwi Ardani mengatakan, oknum anggota TNI Kopda AS diduga bersekongkol dengan tersangka EI yang merupakan warga sipil.

Kini, Pomdam V/Brawijaya telah melakukan proses penyidikan terhadap Kopda AS. Sementara untuk penyidikan EI diserahkan ke Polda Metro Jaya dan Polda Jatim.

Kasus ini merupakan pengembangan penyidikan dari tersangka EI.

Pelaku diduga menjadikan Markas Gudbalkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai lokasi penampungan kendaraan curian.

Di lokasi tersebut, ditemukan 215 unit kendaraan roda dua dan 49 unit kendaraan roda empat.

Terungkapnya informasi kasus ini ke awak media bermula dari pesan WA yang diduga dikirim Pomdam V/Brawijaya ke KSAD dengan tembusan kepada Wakasad, Irjenad, dan Asintel KSAD.

Disebutkan, pada Kamis (4/1/2023) sekitar pukul 15.10, telah dilaksanakan pengungkapan sindikat pelaku curanmor dengan barang bukti di Gudbalkir Pusziad.

Laporan itu juga menyebutkan kronologi kejadian. Semuanya bermula pada awal 2023. Waktu itu Polda Metro Jaya membekuk seorang pria berinisial EI karena kasus curanmor.

Hasil pengembangan dari tersangka EL

Dari hasil pengembangan, diketahui EI memiliki koneksi dengan oknum anggota TNI-AD.

Pada Juni 2023 EI menghubungi Kopda AS yang berdinas di Kesatuan Gupusjat Optronik II Ditpalad, Buduran, Sidoarjo.

Dia meminta dicarikan tempat untuk menyimpan kendaraan yang akan dikirim ke Timor Leste.

Kemudian, Kopda AS berkoordinasi dengan Mayor P yang bertugas di Gudbalkir Pusziad.

Lalu, EI diizinkan memanfaatkan lokasi di Gudbalkir Pusziad, Buduran, Sidoarjo.

Selanjutnya, pada Kamis (4/1/2023) sekitar pukul 15.00, personel gabungan dari Reskrim Polda Metro Jaya dan Pomdam V/Brawijaya menggiring tersangka EI ke Sidoarjo.

Dia diminta menunjukkan lokasi penyimpanan kendaraan hasil curanmor. Tersangka EI pun menunjuk Gudbalkir Pusziad, Buduran, Sidoarjo.

Setelah itu jajaran Reskrim Polda Metro Jaya dan Lidpam Pomdam V/Brawijaya berkoordinasi dengan Gudbalkir Pusziad untuk melakukan pengecekan kendaraan.

Saat itulah personel Satlak Lidpam Pomdam V/Brawijaya menemukan kendaraan-kendaraan yang diduga hasil curanmor.

Ratusan kendaraan itu tersimpan di empat lokasi di lingkungan Gudbalkir Pusziad.

Adapun empat lokasi, yakni di dalam sebuah rumah dinas yang tidak terpakai, di samping lapangan tenis, di dalam gudang yang tidak terpakai, dan di dalam aula yang tidak terpakai.

Tercatat ada empat orang yang diamankan atas kejadian ini.

Mereka adalah satu warga sipil berinisial EI serta tiga anggota TNI yakni Mayor P, Kopda AS, dan Praka J yang diamankan Pomdam V/ Brawijaya.

Dari keterangan para tersangka, sudah terjadi tiga kali pengiriman ke Timor Lester.

Sekali pengiriman terdiri atas 4 mobil dan 20 sepeda motor.

Pomdam V/Brawijaya masih melakukan proses penyidikan terhadap anggota TNI-AD yang diduga terlibat.

Informasi yang dihimpun, tersangka EI (40) memiliki koneksi terhadap Kopda AS.

Kemudian penyimpanan hasil curanmor itu atas persetujuan Mayor P sebagai atasan Kopda AS.

Tak sekadar menyetujui lokasi Gudbalkir Pusziad sembagai penyimpanan, tetapi Mayor P diduga juga diduga mendapat pembagian dari penjualan barang curian tersebut.

Berikut lokasi penyimpanan dan jumah barang bukti curanmor:

- Total 264 unit kendaraan. Terdiri atas 215 sepeda motor dan 49 mobil.

- Lokasi: Kompleks Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat, Buduran, Sidoarjo

1. Di dalam rumah dinas yang tidak terpakai.

2. Di samping lapangan tenis.

3. Di dalam gudang yang tidak terpakai.

4. Di dalam aula yang tidak terpakai.

- Kendaraan curanmor diangkut dengan menggunakan kontainer ke Timor Leste untuk dijual.

- Sekali pengiriman menggunakan 1 kontainer dengan jumlah 4 mobil dan 20 sepeda motor.

- Terduga pelaku:

1. EI (sipil)

2. Kopda AS

3. Praka J

4. Mayor P

Artikel Terkait