7 Januari 1965, Ketika Indonesia Keluar Dari PBB Gara-gara Malaysia

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Indonesia keluar dari PBB pada 7 Januari 1965. Alasannya apalagi jika bukan karena konfrontasi dengan Malaysia.
Indonesia keluar dari PBB pada 7 Januari 1965. Alasannya apalagi jika bukan karena konfrontasi dengan Malaysia.

Intisari-Online.com -Barangkali banyak di antara kita yang tidak ingat, Indonesia pernah keluar dari PBB.

Itu terjadi pada 7 Januari 1965, masalnya apalagi kalau bukan karena konfrontasi dengan Malaysia.

Bagaimana ceritanya?

Selain pernah membuat Olimpiade tandingan dalam wujud Ganefo, Bung Karno juga pernah membuat langkah berani lainnya.

Langkah itu adalah keputusan keluar dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 7 Januari 1965.

Setelah menguasai tanah Malaya sejak abad 18, Inggris akhirnya menjanjikan kemerdekaan kepada Malaysia pada 8 Februari 1956.

Malaysia sendiri akhirnya mendapatkan kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.

Pada tahun 1961, ada rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia.

Malaysia rencananya terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah.

Namun rencana ini ditentang oleh Soekarno.

Soekarno menganggap pembentukan Negara Federasi Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris.

Soekarno khawatir Malaya akan jadi pangkalan militer Barat di Asia Tenggara.

Menurut Soekarno, hal itu bisa mengganggu stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

Tak hanya Indonesia, Filipina juga tak setuju dengan berdirinya Negara Federasi Malaysia.

Filipina mengklaim Sabah yang akan menjadi bagian dari negara federasi itu dimiliki Kesultanan Sulu yang dulu disewakan Filipina kepada Inggris.

Akibatnya, Indonesia dan Filipina berada di posisi yang berseberangan dengan Malaysia dan Inggris.

Sengketa ini berusaha diselesaikan lewat berbagai upaya diplomasi.

Tapi ketegangan di antara Malaysia dan Indonesia semakin memanas.

Terutama setelah Malaysia menyatakan merdeka pada 16 September 1960.

Ketidakpuasan Soekarno terhadap berdirinya Malaysia mencapai puncaknya pada 1964.

Faktor utama yang menyebabkan Indonesia keluar dari anggota PBB karena Malaysia diangkat menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Soekarno merasa PBB tidak menyelesaikan konflik karena tidak menghalangi kemerdekaan Malaysia.

Hal ini mendorong Indonesia keluar dari PBB.

Pada 1 Desember 1964, wakil Indonesia di PBB menyampaikan pernyataan keras kepada Sekretaris Jenderal PBB U Thant.

Indonesia ingin:

- Para anggota PBB tidak mendukung Malaysia ke dalam anggota Dewan Keamanan PBB

- Para anggota PBB akan memilih tetap tinggalnya Indonesia dalam PBB dari pada masuknya Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB

- Memperingatkan PBB bahwa Indonesia sungguh-sungguh dalam melaksanakan niatnya

Ancaman itu tak membuahkan hasil.

Pada 7 Januari 1965, Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Soekarno pun memutuskan keluar dari PBB.

Soekarno bercerita keinginannya itu sempat ditentang oleh pemerintah-pemerintah dari negara lain.

"Saya terhadap kepada permintaan-permintaan to reconsider (mempertimbangkan kembali) itu tadi, saya berkata banyak terima kasih, banyak terima kasih atas nasehat tuan-tuan, tetapi keputusan saya adalah tetap," kata Soekarno seperti dikutip dari Bung Karno: Masalah Pertahanan-Keamanan (2010).

Lewat surat Menteri Luar Negeri Subandrio, Indonesia keluar dari PBB sejak tanggal 1 Januari 1965.

Hal itu disampaikan lewat surat jawabannya pada tanggal 6 Januari 1965.

Dalam surat itu disertakan pula jaminan bahwa Indonesia akan tetap setia pada prinsip-prinsip kerja sama internasional seperti yang tercantum dalam piagam PBB.

Indonesia menjadi negara pertama dan satu-satunya yang pernah keluar dari PBB.

Itulah alasan Indonesia keluar dari PBB pada 7 Januari 1965.

Artikel Terkait