Aksara Jawa Kuno dan bahasa Jawa Kuno adalah isi dari prasasti ini.
Di daerah Ponorogo, Jawa Timur, Prasasti Sirah Keting ditemukan dan kini disimpan di Museum Nasional, Jakarta.
Batu berbentuk persegi panjang dengan pahatan pada keempat sisinya adalah media dari prasasti ini.
Nama Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu, yang memberikan tanah kepada rakyatnya, adalah isi dari Prasasti Sirah Keting.
Cucu Dharmawangsa Teguh, penguasa terakhir Kerajaan Medang, adalah pengakuan dari Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu.
Dari Prasasti Sirah Keting, diketahui bahwa Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu adalah raja yang berkuasa otonom (terpisah) dari Kerajaan Kediri, yaitu di sekitar Madiun dan Ponorogo saat ini.
Bersamaan dengan Raja Kameswara (1184-1194) di Kerajaan Kediri, Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu berkuasa.
6) Prasasti Talan
Sebuah prasasti yang ditemukan di Dusun Gurit, Kabupaten Blitar, Prasasti Talan berangka tahun 1136 M.
Anugerah Sima kepada Desa Talan dan pembebasan iuran pajak adalah cerita dari prasasti ini.
Karena kesetiaan mereka, Raja Jayabaya, yang berkuasa saat itu, mengabulkan permintaan warga Talan dan memberikan anugerah berupa berbagai macam hak istimewa.
7) Prasasti Kamulan
KOMENTAR