Inilah Tantangan Yang Dihadapi Oleh Masyarakat yang Tinggal di Daerah Gunung Api Aktif!

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Erupsi Gunung Berapi.
Ilustrasi - Erupsi Gunung Berapi.

Intisari-online.com - Indonesia adalah negara yang memiliki banyak gunung api aktif.

Menurut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terdapat 127 gunung api aktif di Indonesia yang tersebar di berbagai pulau.

Gunung api aktif adalah gunung api yang masih melakukan aktivitasnya yang berupa mengeluarkan magma atau erupsi.

Aktivitas gunung api aktif bisa menjadi penyebab adanya gempa, hujan abu, lahar panas, dan bahkan tsunami.

Meskipun begitu, banyak masyarakat yang memilih untuk tinggal di daerah gunung api aktif.

Hal ini karena daerah gunung api aktif memiliki beberapa keuntungan, seperti tanah yang subur, sumber daya alam yang melimpah, pemandangan yang indah, dan potensi wisata yang menarik.

Namun, tinggal di daerah gunung api aktif juga memiliki tantangan dan resiko yang besar.

Apa saja tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif? Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

Tantangan yang Dihadapi oleh Masyarakat yang Tinggal di Daerah Gunung Api Aktif

Tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif adalah ancaman yang datang dari gunung api itu sendiri. Ancaman ini bisa berupa:

- Letusan gunung api. Letusan gunung api adalah peristiwa keluarnya magma, gas, abu, dan batuan dari dalam gunung api ke permukaan bumi.

Letusan gunung api bisa bersifat eksplosif atau efusif, tergantung pada komposisi magma dan tekanan gas.

Baca Juga: Arti Pesthi Dalam Hitungan Jawa, Benarkah Jadi Harapan Tiap Calon Pasangan?

Letusan gunung api bisa menyebabkan kerusakan fisik, korban jiwa, gangguan kesehatan, kerugian ekonomi, dan dampak lingkungan yang jangka panjang.

- Awan panas. Awan panas adalah aliran gas, abu, dan batuan yang sangat panas dan bergerak cepat dari gunung api.

Awan panas bisa mencapai suhu lebih dari 700°C dan kecepatan lebih dari 100 km/jam.

Awan panas bisa menghanguskan, menghancurkan, dan membunuh segala yang ada di jalannya.

Awan panas bisa terjadi sebelum, saat, atau sesudah letusan gunung api.

- Hujan abu. Hujan abu adalah turunnya abu vulkanik dari gunung api ke daerah sekitarnya.

Abu vulkanik adalah partikel halus yang terbentuk dari magma atau batuan yang pecah akibat letusan gunung api.

Hujan abu bisa menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, kerusakan tanaman, hewan, dan bangunan, serta mengganggu transportasi dan komunikasi.

- Lahar. Lahar adalah aliran lumpur yang terbentuk dari campuran abu vulkanik, air, dan material lain yang terbawa oleh hujan atau salju.

Lahar bisa bergerak dengan cepat dan membawa material besar seperti batu, pohon, dan bangunan.

Lahar bisa menyebabkan banjir, longsor, erosi, dan sedimentasi di daerah aliran sungai.

- Tsunami. Tsunami adalah gelombang air yang besar dan tinggi yang terbentuk akibat pergerakan benda di dasar laut, seperti gempa, letusan gunung api, atau longsor.

Tsunami bisa mencapai pantai dengan kecepatan dan ketinggian yang berbeda-beda, tergantung pada kedalaman dan bentuk laut.

Tsunami bisa menyebabkan banjir, kerusakan, dan korban jiwa di daerah pesisir.

Baca Juga: Cara Mengetahui Kecerdasan Seseorang dari Weton Kelahirannya, Simak Penjelasan Ilmu Titen Berikut Ini

Solusi untuk Mengatasi Tantangan yang Dihadapi oleh Masyarakat yang Tinggal di Daerah Gunung Api Aktif

Solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif adalah sebagai berikut:

- Memantau perkembangan informasi mengenai aktivitas gunung api. Masyarakat harus selalu mengikuti informasi terkini dari sumber yang terpercaya, seperti PVMBG, BMKG, BNPB, atau media massa.

Informasi ini bisa membantu masyarakat untuk mengetahui status, tingkat aktivitas, dan potensi bahaya dari gunung api yang bersangkutan.

- Mengadakan pelatihan atau sosialisasi kesiapsiagaan bencana. Masyarakat harus mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi akibat aktivitas gunung api.

Pelatihan atau sosialisasi ini bisa meliputi hal-hal seperti cara membuat rencana evakuasi, menyiapkan perlengkapan darurat, melakukan simulasi bencana, dan memberikan pertolongan pertama.

- Tetap tenang dan tidak panik. Masyarakat harus tetap tenang dan tidak panik ketika menghadapi bencana yang terkait dengan aktivitas gunung api.

Panik bisa menyebabkan kebingungan, kesalahan, dan kecelakaan yang bisa memperburuk situasi.

Masyarakat harus mengikuti instruksi dan arahan dari pihak yang berwenang, seperti pemerintah, petugas, atau relawan.

Baca Juga: Tugu Abel Tasman, Saksi Bisu Perjuangan Evakuasi Korban Letusan Marapi

- Mengikuti protokol kesehatan. Masyarakat harus menjaga kesehatan diri dan lingkungan ketika menghadapi bencana yang terkait dengan aktivitas gunung api.

Masyarakat harus menggunakan masker, kacamata, atau alat pelindung lain untuk mencegah terhirupnya abu vulkanik.

Masyarakat juga harus membersihkan diri, pakaian, dan peralatan dari abu vulkanik. Masyarakat harus mengonsumsi air dan makanan yang bersih dan aman.

Demikianlah contoh artikel yang saya buat dengan judul Inilah Tantangan Yang Dihadapi Oleh Masyarakat yang Tinggal di Daerah Gunung Api Aktif.

Artikel Terkait