Tradisi Menggelar Wayang Wahyu, Cara Masyarakat Jawa Merayakan Hari Raya Natal

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Masyarakat Jawa punya tradisi menggelar Wayang Wahyu sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Natal. Cerita-cerita diambil dari Alkitab yang sudah dimodifikasi.
Masyarakat Jawa punya tradisi menggelar Wayang Wahyu sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Natal. Cerita-cerita diambil dari Alkitab yang sudah dimodifikasi.

Intisari-Online.com -Masyarakat Jawa punya cara unik dalam merayakan Hari Raya Natal.

Mereka punya tradisi menyelenggarakan Wayang Wahyu.

Permainan wayang ini bukan hanya dilakukan dengan cerita Mahabarata atau Ramayana, tapi biasanya juga dengan cerita berbeda.

Ketika Natal tiba,pertunjukan pewayangan akan memainkan cerita dengan nama Wayang Wahyu.

Wayang Wahyu akan memainkan cerita dari Alkitab dan biasa digelar menjelang perayaan Natal.

Pertunjukan wayang yang sering kali dilakukan menjelang perayaan hari Natal di gereja-gereja tertentu di Jawa ini merupakan salah satu simbol inkulturasi budaya yang terbentuk di Indonesia.

Pertunjukan Wayang Wahyu disebut sudah ada sejak tahun 1960-an.

Pertunjukan ini, mengutip Kompastv, ditujukan untuk mengingatkan umat Katolik supaya menjalin keharmonisan antarsesama.

Wayang wahyu diciptakan pada tanggal 2 Februari 1960 di Surakarta berdasarkan dari gagasan Bruder Timotheus L. Wignyosoebroto.

Dua tahun sebelumnya, dia menyaksikan pertunjukkan wayang kulit yang didalangi oleh M. M. Atmowijoyo.

Cerita wayah wahyu diambil dari Kitab Perjanjian Lama yakni Kisah "Dawud Mendapatkan Wahyu Kraton" tetapi terdapat modifikasi kisah dari Mahabarata episode "Wahyu Cakraningrat".

Sejak itulah, Brother Timotheus berpikir untuk menyajikan kisah-kisah keagamaan Katolik yang dibalut dalam tradisi pewayangan.

Sama seperti dengan pertunjukkan wayang pada umumnya, wayang wahyu ditampilkan dengan menggunakan musik gamelan Jawa.

Tak lupa juga ada dalang yang bernarasi mengisahkan babak demi babak. Bahasa Jawa digunakan selama pertunjukkan berlangsung.

Wayang Wahyu ini dibuat dari bahan kulit kerbau dengan teknik tatah sungging seperti lakon pada wayang purwa tetapi karakternya dibuat tak seperti gambar yang realistis.

Biasanya wayang ini dipertontonkan ketika perayaan natal atau paskah di gereja-gereja Katolik.

Kadang kala Wayang Wahyu dipertontonkan ketika ulang tahun gereja atau perayaan keagamaan yang terkait.

Kisah Wayang Wahyu mengambil cerita-cerita keagamaan dari injil, baik perjanjian lama maupun perjanjian baru seperti kisah Kelahiran dan Kematian Yesus, Samson dan Delilah, David dan Goliath, kisah Yohanes Pembaptis, dan masih banyak lagi lainnya.

Itulah artikel yang membahas tentang tradisi menyelenggarakan wayang wahyu, cara masyarakat Jawa merayakan Hari Raya Natal.

Artikel Terkait