Gereja Sion Di Jakarta, Disebut Sebagai Gereja Pertama Dan Tertua Yang Ada di Indonesia

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Gereja Sion disebut sebagai gereja pertama sekaligus gereja tertua yang ada di Indonesia. Lokasinya di Jakarta Barat.
Gereja Sion disebut sebagai gereja pertama sekaligus gereja tertua yang ada di Indonesia. Lokasinya di Jakarta Barat.

Intisari-Online.com - KristenMulai berkembang di Indonesia sejak abad ke-16, tapi satu hal yang masih membuat penasaran: apa dan di mana gereja pertama yang dibangun di Indonesia.

Setelah sekian pencarian akhirnya ketahuan, gereja pertama dan tertua di Indonesia adalah Gereja Sion yang ada di bilangan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat.

Gereja ini juga dikenal sebagaiPortugeesche Buitenkerk atau Gereja Portugis.

Gereja Sion ditopang oleh10 ribu kayu dolken bulat sebagai fondasi bangunannya.

Dan karena pondasi 10 ribu kayu dolken itulah Gerja Sion masih berdiri hingga saat ini.

Gempa bumi besar yang diakibatkan oleh letusan gunung Krakatau pada 1883 bahkan disebut-sebut tak sedikit pun meretakkan Gereja Sion.

Gereja Sion dibangun pada1693 oleharsitek Ewout Verhagen.

Ciri khas dari gereja ini adalah jendela lengkung antik setinggi tiga meter, serta pintu gerbang gereja dengan tiang antik bergaya Yunani.

Bentuk bangunan yang segi empat memiliki ruang tambahan yang juga berbentuk segi empat sebagai tempat dewan gereja berkumpul (konsistori).

Gereja ini juga menjadi tempat sejumlah nisan peninggalan zaman VOC, termasuk milik Gubernur Jenderal Hanricus Zwaardecroon yang berlapis perunggu.

Pada masa pemerintahan VOC, Gereja Sion dikenal sebagai Gereja Portugis di Luar Tembok Kota Batavia, catat Harian Kompas, 23 Desember 2017.

Desain bangunan yang bernuansa Portugis ini sengaja dibuat agar familiar bagi para mantan budak Portugis yang dibebaskan VOC dari Kesultanan Malaka.

Dulu, Gereja Sion digunakan sebagiatempat belajar agama bagi para budak Portugis selama beberapa waktu.

Tempat itu didirikan di antara kuburan para bekas budak Portugis yang ditempatkan di luar tembok Kota Batavia di kawasan yang kini dikenal sebagai Kota Tua Jakarta.

Karena semakin banyak yang belajar dan beribadah, bangunan itu tak lagi cukup menampung para budak, sehingga diputuskan untuk membangun gereja.

Sejak saat itu, Gereja Sion belum pernah berganti fungsi hingga sekarang.

Pada bagian depan sisi utara gereja, terdapat balkon yang memuat orgel gereja.

Terbuat dari kayu terukir dengan pipa-pipa besi di dalamnya, orgel ini merupakan hibah putri Pendeta John Maurits Moor pada abad ke-17.

Pada salah satu dinding geraja memuat sebuah batu bertulis dalam bahasa Belanda yang artinya "Batu pertama gereja ini diletakkan 19 Oktober 1693 oleh Pieter van Hoorn".

Sepanjang sejarah, gereja itu sempat beberapa kali mengalami restorasi besar, yakni pada 1725, 1920, 1976, dan 2002.

Menurut laporan Harian Kompas, 24 Desember 2020, penataan lingkungan juga pernah dilakukan di Gereja Sion, selain perbaikan bangunan.

Dulu, di sekitar gereja ada ribuan makam.

Sebagian yang dikuburkan di sana adalah korban aneka wabah yang melanda Batavia.

Kini, di sekitar gereja hanya tersisa 11 makam.

Itulah sejarah singkat Gereja Sion, gereja pertama dan tertua yang ada di Indonesia.

Artikel Terkait