Intisari-online.com - Selama pertemuan dengan wartawan pada (15/7), paman berusia 77 tahun itu menceritakan situasi putus asa yang harus dialami Tetsuya Yamagami selama bertahun-tahun.
Yamagami, 41, mengatakan kepada penyelidik bahwa dia menyimpan dendam terhadap Gereja Unifikasi.
Sebuah organisasi keagamaan yang bernama lengkap Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Persatuan.
Dia menembak Shinzo Abe karena dia merasa memiliki hubungan dengan organisasi tersebut.
Paman Yamagami mengatakan bahwa subjek ini membeli asuransi jiwa sendiri sejak dia berusia di atas 20 tahun dan berencana untuk bunuh diri dengan harapan saudara-saudaranya akan menerima uang asuransi.
Paman mengatakan bahwa ibu Yamagami diinterogasi oleh Kantor Kejaksaan Nara pada 12 dan 14 Juli.
Dia mengatakan wanita itu benar-benar kelelahan dari apa yang telah terjadi.
Pamannya mengatakan bahwa ayah Yamagami meninggal pada tahun 1984, dan ibunya bergabung dengan Gereja Unifikasi pada tahun 1991.
Sang ibu menggunakan uang asuransi setelah kematian suaminya untuk "mengumpulkan 20 juta yen setelah bergabung dengan gereja, dan kemudian 30 juta yen lagi tidak lama kemudian, diikuti oleh 10 juta yen lagi," kata pamannya.
Pada tahun 1998, kakek Yamagami meninggal. Sang ibu dengan cepat menjual tanah warisan dan menyumbangkan 40 juta yen lagi ke Gereja Unifikasi.
Dia memberi tahu pamannya tentang sumbangan ini.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR