Bongkar Senjata yang Digunakan Penembak Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Terungkap Ini Fakta Mengerikan di Balik Senapan Rakitan Tersebut

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Pistol rakitan (dilingkari merah) yang diduga digunakan Tetsuya Yamagami untuk membunuh mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Pistol rakitan (dilingkari merah) yang diduga digunakan Tetsuya Yamagami untuk membunuh mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Intisari-online.com - Menurut para ahli, tersangka yang menembak mantan perdana menteri Jepang mungkin telah membuat senjatanya sendiri dalam waktu sekitar 1-3 hari.

Setelah mendapatkan bahan yang tersedia seperti pipa kayu dan logam.

"Membuat senjata menggunakan printer 3D atau membuat bom hari ini dapat dipelajari melalui Internet di mana saja di dunia," kata Mitsuru Fukuda, seorang profesor yang mengkhususkan diri dalam manajemen krisis dan terorisme di universitas Nihon (Jepang).

"Senjata yang diduga digunakan Tetsuya Yamagami untuk membunuh Abe dapat diselesaikan dalam dua hingga tiga hari, setelah merakit bagian-bagian seperti pipa kayu atau logam sepenuhnya," kata Profesor Fukuda.

Rekaman video menunjukkan penyerang menembak Abe dengan pistol dengan pegangan pistol dan dua barel yang terbuat dari dua tabung logam ditutupi dengan pita hitam.

"Siapa pun yang memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja senjata dapat membuat senjata," kata Tetsuya Tsuda, komentator senjata.

Tsuda menambahkan bahwa butuh waktu kurang dari sehari untuk membuat senjata yang mirip dengan yang digunakan dalam pembunuhan Abe.

Media Jepang melaporkan pada (9/7) bahwa tersangka Tetsuya Yamagami telah mencari secara online cara membuat pistol dan memesan suku cadang dan bubuk mesiu di Internet.

Baca Juga: Meski 'Abenomics' Drastis Turunkan Angka Pengangguran Jepang, Pelaku Penembakan Shinzo Abe Mengaku Dendam karena Ibunya Bangkrut hingga Beli 'Senjata' Online untuk Eksekusinya

Pistol buatan Yamagami berukuran 40 cm x 20 cm dan terbuat dari bahan seperti kayu dan pipa logam, kata pejabat dari kepolisian prefektur Nara kepada wartawan pada (8/7).

Polisi setempat tidak menutup kemungkinan bahwa peluru itu juga buatan sendiri tetapi menegaskan bahwa hal itu perlu penyelidikan lebih lanjut.

Penyelidik juga menyita lima senjata api rakitan lainnya dari rumah Yamagami, surat kabar Mainichi (Jepang) melaporkan pada (9/7).

"Jenis senjata buatan sendiri, yang belum sempurna, tetapi senjata yang sangat mematikan ini mudah dibuat," kata NR Jenzen-Jones, ahli senjata dan amunisi di Arms Research Service (Australia).

Beberapa gambar menunjukkan bahwa ada penghantar listrik melalui tutup di ujung setiap tabung logam.

Menurut Jenzen-Jones, ini menunjukkan bahwa senjata ini bekerja pada mekanisme "penembakan listrik" menggunakan listrik untuk meledakkan peluru.

"Dalam hal ini, bisa jadi metode peledakan listrik karena amunisi konvensional lebih sulit dibeli di Jepang," kata Jenzen-Jones.

Menurut Reuters, ada beberapa kasus orang yang ditangkap di Jepang karena membuat senjata secara ilegal.

Pada tahun 2018, polisi Jepang menangkap seorang pria berusia 23 tahun di kota barat Himeji, karena membuat senjata dan lebih dari 130 butir amunisi di rumahnya.

Pada tahun yang sama, polisi juga menangkap seorang mahasiswa di kota Nagoya karena membuat bahan peledak dan pistol menggunakan printer 3D.

Pada tahun 2014, seorang pria berusia 27 tahun ditangkap karena secara ilegal memiliki pistol yang dibuat dengan printer 3D di kota Kawasaki, selatan Tokyo.

Artikel Terkait