Intisari-Online.com - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe (67) meninggal dunia di rumah sakit setelah menjadi korban penembakan saat berpidato di kota Nara, dekat Stasiun Yamato-Saidaiji pada Jumat (8/7/2022) pukul 11.30 waktu setempat.
Petugas keamanan di tempat kejadian telah mengamankan pria bersenjata. Tersangka merupakan Tetsuya Yamagami (41).
Gambar video menunjukkan penyerang menembaki Abe dengan perangkat yang memiliki pegangan pistol dan apa yang tampak seperti dua pipa yang dilapisi pita listrik hitam.
Tersangka diduga dapat membuat senjata itu dalam satu atau dua hari setelah mendapatkan bahan yang tersedia seperti pipa kayu dan logam, kata para analis.
Meski undang-undang senjata di Jepang sangat ketat, ada beberapa kasus dalam beberapa tahun terakhir di mana orang secara ilegal membuat senjata sendiri di Jepang.
"Pembuatan senjata dengan printer 3D dan pembuatan bom saat ini dapat dipelajari dari internet dari mana saja di dunia," kata Mitsuru Fukuda, profesor Universitas Nihon yang berspesialisasi dalam manajemen krisis dan terorisme, melansir The Jerusalem Post, Sabtu (9/7/2022).
"Itu bisa dilakukan dalam dua hingga tiga hari setelah mendapatkan bagian seperti pipa," kata Fukuda, yang menganalisis gambar senjata yang digunakan dalam penembakan Abe.
"Pembuatan senjata dengan printer 3D dan pembuatan bom saat ini dapat dipelajari dari internet dari mana saja di dunia."
Sementara komentator senjata api Tetsuya Tsud mengatakan, "Siapa pun yang memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja senjata dapat membuatnya dengan pengetahuan minimal."
Ia menambahkan bahwa mungkin tidak perlu setengah hari untuk membuat senjata yang digunakan dalam serangan itu.
Media Jepang mengatakan pada hari Sabtu bahwa tersangka telah memberi tahu penyelidik bahwa dia mencari secara online untuk instruksi cara membuat senjata api, dan memesan suku cadang dan bubuk mesiu di internet juga.
Pistol itu berukuran 40 kali 20 sentimeter, dan terbuat dari bahan seperti logam dan kayu, kata pejabat dari polisi prefektur Nara kepada wartawan, Jumat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR