Apa Saja yang Sebaiknya Dilakukan Petani Ketika Akan Menanam dan Alasan Mengapa Hal Itu Diperlukan!

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Hal apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh para petani?
Ilustrasi - Hal apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh para petani?

Intisari-online.com - Petani adalah salah satu profesi yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena mereka menyediakan pangan dan bahan baku untuk berbagai kebutuhan.

Namun, menjadi petani tidaklah mudah, karena mereka harus menghadapi berbagai tantangan dan risiko, seperti cuaca, hama, penyakit, pasar, dan lain-lain.

Oleh karena itu, petani harus melakukan berbagai persiapan dan langkah yang tepat ketika akan menanam, agar hasil panen mereka bisa optimal dan berkualitas.

Berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan petani ketika akan menanam dan alasan mengapa hal itu diperlukan:

- Melihat kondisi tanah yang akan ditanami. Tanah adalah media tanam yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Petani harus memastikan bahwa tanah yang akan ditanami memiliki kesuburan, struktur, tekstur, pH, dan kandungan air yang sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam.

Jika tanah terlalu kering atau terlalu basah, tanaman tidak akan bisa hidup dan tumbuh dengan baik.

Jika tanah kurang subur, petani harus memberikan pupuk organik atau anorganik untuk meningkatkan kandungan hara tanah.

- Persemaian bibit terlebih dahulu. Bibit adalah calon tanaman yang akan ditanam di lahan.

Bibit harus dipilih dengan baik, yaitu bibit yang unggul, sehat, bersih, dan sesuai dengan varietas tanaman yang diinginkan.

Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang produktif, tahan terhadap hama dan penyakit, dan memiliki kualitas yang baik.

Baca Juga: Jadi Buron Pascaperistiwa G30S, Eks Anggota Cakrabirawa Banyak Yang Kabur Ke Thailand Jadi Biksu Dan Petani

Bibit harus dipersemai terlebih dahulu di tempat yang terlindung dari gangguan, seperti wadah, polybag, atau bedengan.

Persemaian bertujuan untuk mempersiapkan bibit agar siap ditanam di lahan, dengan memberikan perlakuan yang sesuai, seperti penyiraman, pemupukan, penyiangan, dan penjarangan.

- Penanaman tumbuhan yang tumbuh di hasil persemaian. Setelah bibit siap, petani harus melakukan penanaman di lahan yang sudah disiapkan.

Penanaman harus dilakukan dengan cara yang benar, yaitu dengan memperhatikan jarak, kedalaman, arah, dan pola tanam.

Jarak tanam harus disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan tanaman, agar tidak terlalu rapat atau terlalu renggang.

Kedalaman tanam harus disesuaikan dengan ukuran bibit, agar tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal.

Arah tanam harus disesuaikan dengan arah matahari, agar tanaman mendapatkan cukup cahaya.

Pola tanam harus disesuaikan dengan jenis tanaman, agar bisa meningkatkan efisiensi lahan dan mengurangi persaingan antar tanaman.

- Pemberian pupuk yang tepat dan sesuai. Pupuk adalah bahan yang diberikan kepada tanaman untuk memenuhi kebutuhan hara yang tidak bisa dipenuhi oleh tanah.

Pupuk bisa berupa pupuk organik, seperti kotoran hewan, kompos, atau pupuk hijau, atau pupuk anorganik, seperti urea, TSP, atau KCl.

Pemberian pupuk harus dilakukan dengan tepat dan sesuai, yaitu dengan memperhatikan jenis, dosis, waktu, dan cara pemberian. Jenis pupuk harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan kondisi tanah.

Baca Juga: Kisah Ki Ageng Suryomentaram, Pangeran Mataram Islam yang Memilih Menjadi Petani

Dosis pupuk harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara tanah. Waktu pemberian pupuk harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman.

Cara pemberian pupuk harus disesuaikan dengan bentuk dan sifat pupuk.

Dengan melakukan hal-hal di atas, petani bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas.

Hal ini tentu saja akan memberikan manfaat bagi petani itu sendiri, maupun bagi masyarakat dan negara secara umum.

Oleh karena itu, petani harus selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tentang cara menanam yang baik dan benar.

Artikel Terkait