- Berakhirnya era Dwitunggal Soekarno-Hatta, yang merupakan simbol persatuan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dengan mundurnya Hatta, Soekarno menjadi semakin tak terkendali dan berkuasa mutlak tanpa ada yang bisa mengimbanginya.
Hal ini menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi di Indonesia, yang berujung pada krisis dan konflik di berbagai daerah.
- Kosongnya jabatan Wakil Presiden selama 17 tahun, dari tahun 1956 hingga 1973.
Selama periode tersebut, tidak ada yang bisa menggantikan atau mewakili Presiden dalam hal apapun.
Hal ini menunjukkan betapa lemahnya sistem pemerintahan Indonesia saat itu, yang tidak memiliki mekanisme pengganti atau suksesi yang jelas.
Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kekosongan kekuasaan jika Presiden meninggal atau sakit.
- Meningkatnya pengaruh PKI dalam pemerintahan dan masyarakat.
Dengan mundurnya Hatta, Soekarno semakin dekat dengan PKI, yang menjadi partai terbesar di Parlemen.
PKI mendapatkan banyak konsesi dan jabatan dari Soekarno, seperti menjadi anggota kabinet, pimpinan lembaga negara, dan pemimpin organisasi massa.
PKI juga berusaha menyebarkan ideologi komunis dan merongrong kekuasaan militer dan agama.
Hal ini menimbulkan ketegangan dan konfrontasi antara PKI dengan lawan-lawannya, yang berujung pada peristiwa G30S/PKI dan tragedi pembantaian massal tahun 1965-1966.
- Munculnya gerakan regionalisme dan separatisme di berbagai daerah. Dengan mundurnya Hatta, Soekarno semakin mengabaikan aspirasi dan kepentingan daerah, yang merasa tidak diwakili oleh pemerintah pusat.
Soekarno juga mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang merugikan daerah, seperti menaikkan harga BBM, menurunkan harga komoditas, dan mengurangi alokasi anggaran.
Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan pemberontakan di berbagai daerah, seperti PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi, RMS di Maluku, dan DI/TII di Jawa Barat dan Aceh.
Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden pertama Indonesia yang mengundurkan diri pada tanggal 1 Desember 1956.
Alasan utamanya adalah karena ia tidak sepandangan lagi dengan Presiden Soekarno dalam hal politik dan pemerintahan.
Pengunduran diri Hatta menimbulkan dampak yang besar bagi Indonesia, seperti berakhirnya era Dwitunggal Soekarno-Hatta, kosongnya jabatan Wakil Presiden, meningkatnya pengaruh PKI, dan munculnya gerakan regionalisme dan separatisme.
Pengunduran diri Hatta merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang patut kita kenang dan pelajari.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR