Intisari-online.com - Henry Kissinger, mantan menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai tokoh diplomatik dan politik berpengaruh, meninggal dunia pada usia 100 tahun pada 29 November 2023.
Kissinger lahir pada 27 Mei 1923 di Fürth, Jerman, sebagai keturunan Yahudi.
Ia dan keluarganya melarikan diri dari Nazi pada 1938 dan berimigrasi ke AS.
Di sana, ia menempuh pendidikan di City College of New York dan Harvard University, di mana ia meraih gelar doktor dalam bidang ilmu politik pada 1954.
Kissinger memainkan peran penting dalam kebijakan luar negeri AS antara 1969 dan 1977, di bawah pemerintahan Richard Nixon dan Gerald Ford.
Ia memprakarsai kebijakan détente dengan Uni Soviet, membuka hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok, melakukan diplomasi antar-jemput di Timur Tengah untuk mengakhiri Perang Yom Kippur, dan menegosiasikan Perjanjian Damai Paris, yang mengakhiri keterlibatan AS dalam Perang Vietnam.
Atas jasanya, Kissinger dianugerahi Nobel Perdamaian pada 1973 bersama dengan Le Duc Tho, perwakilan Vietnam Utara.
Namun, penghargaan ini menuai kontroversi, karena banyak yang menganggap Kissinger sebagai penjahat perang yang mendukung rezim-rezim diktator anti-komunis, terutama di Amerika Latin.
Salah satu isu yang paling menarik perhatian publik terkait dengan Kissinger adalah ramalannya tentang masa depan Israel.
Pada 2012, seorang kolumnis New York Post, Cindy Adams, menulis bahwa ia mendapat laporan bahwa Kissinger telah menyatakan, "Dalam 10 tahun, tidak akan ada lagi Israel."
Ramalan ini didasarkan pada analisis Kissinger tentang ketidakstabilan politik dan keamanan di Timur Tengah, serta penurunan dukungan AS terhadap Israel.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR