Inilah Kebudayaan Indonesia Yang Sudah Diakui Oleh Dunia Internasional Sebagai Warisan Budaya Dunia

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Setidaknya ada 12 kebudayaan Indonesia yang sudah diakui oleh dunia internasional sebagai warisan budaya dunia.
Setidaknya ada 12 kebudayaan Indonesia yang sudah diakui oleh dunia internasional sebagai warisan budaya dunia.

Intisari-Online.com -Dunia internasional mengenal Indonesia salah satunya lewat budayanya.

Lalu apa saja kebudayaan Indonesia yang sudah diakui oleh dunia internasional sebagai warisan budaya dunia?

Berbicara soal budaya, selain warisan budaya benda, Indonesia juga dikenal akan warisan budaya tak bendanya.

Baru-baru ini, Indonesia sendiri tengah mengusulkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) atau Intangible Culture Heritage (ICH) kepada Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO.

Setidaknya sudah ada 12 warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO per 2021 lalu.

Pengakuan dari UNESCO tersebut diberikan kepada Indonesia sejak 2008 lalu.

Warisan budaya tak benda Indonesia berasal dari kekayaan budaya dari berbagai daerah.

Inilah 12 warisan budaya tak benda Indonesia berdasarkan situs Intangible Culture Heritage UNESCO.

1. Kesenian wayang (2008)

Wayang berasal dari Pulau Jawa yang dan berkembang selama 10 abad di kerajaan-kerajaan Jawa dan Bali.

Ada dua jenis kesenian wayang, yakni wayang golek dan wayang kulit.

Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang dalang, diiringi musik dari gamelan dan penyanyi yang disebut sinden.

Kesenian wayang mengangkat kisah mitos dari Indonesia, Persia, dan lainnya.

Kisah yang diangkat mengandung nilai-nilai moral hingga kritik sosial.

2. Keris (2008)

Masih di tahun 2008,UNESCO juga menobatkan keris sebagai warisan budaya tak benda.

Keris merupakan senjata sekaligus benda spiritual karena dianggap memiliki kekuatan magis.

Keris berasal dari tanah Jawa pada abad ke-10, dan mulai menyebar hingga ke seluruh Asia Tenggara.

Bilah keris biasanya tipis dengan bentuk asimetris dan terbuat dari logam.

Sementara, sarung keris terbuat dari kayu, dan bahan lainnya, seperti gading dan emas.

Perajin keris yang disebut dengan empu biasanya merupakan orang yang sangat dihormati serta memiliki pengetahuan tinggi mengenai sastra, sejarah, dan ilmu gaib.

3. Batik (2009)

Setahun kemudian, batik juga diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia.

Batik merupakan kain yang dilukis menggunakan cairan dari lilin malam dengan alat bernama canting.

Para perajin batik melukis berbagai motif batik menggunakan tangan.

Motif batik sangat beragam mulai dari pola, bunga, hewan, dan lainnya.

Mengutip Kompas.com, Selasa (02/02/2020), kain yang digunakan untuk membuat batik pada awalnya menggunakan hasil hasil tenunan masyarakat.

Sekitar abad ke-19, mulai dikenal kain putih impor sebagai bahan baku batik.

Saat ini, jenis kain yang dapat digunakan untuk batik pun beraneka ragam, dari jenis kain mori sampai jenis sutera.

4. Pendidikan dan pelatihan batik (2009)

Tak hanya produk batik, UNESCO juga menobatkan pelatihan dan pendidikan batik di Pekalongan, Jawa Tengah sebagai warisan budaya tak benda.

Pekalongan, yang terkenal sebagai kota batik, bahkan memiliki Museum Batik.

Pengelola Museum Batik Pekalongan memprakarsai program pendidikan dan pelatihan batik pada 2005, bekerja sama erat dengan dinas pendidikan setempat.

Tujuannya untuk mentransmisikan warisan budaya batik kepada generasi mudah, guna menjaga kelestariannya.

5. Angklung (2010)

Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat.

Angklung terbuat dari dua sampai empat pipa bambu dengan beragam ukuran, kemudian dilekatkan pada kerangka bambu dan diikat dengan tali rotan.

Cara memainkannya cukup sederhana, yaitu satu tangan memegang bagian atas angklung dan tangan lain memegang bagian bawahnya.

Selanjutnya, pemain dapat menggoyangkan angklung sehingga menyebabkan pipa-pipa bambu yang menyusun angklung saling berbenturan dan menghasilkan bunyi nada tertentu.

Setiap angklung menghasilkan satu nada, sehingga beberapa pemain harus berkolaborasi untuk menghasilkan melodi.

6. Tari saman (2011)

Tari Saman adalah tarian tradisional dari dataran tinggi Gayo, Provinsi Aceh.

Para penari duduk berjajar dengan rapat.

Mereka bertepuk tangan, menepuk dada, paha, dan lantai, serta menjentikkan jari, mengayunkan dan memutar tubuh serta kepala dengan kompak sesuai irama.

Para penari tersebut menggunakan kostum berwarna hitam dengan balutan kain warna-warni motif gayo.

Mereka menari dengan kompak diringi lagu berbahasa Gayo.

7. Noken (2012)

Noken adalah tas tradisional asal Papua yang biasanya dibawa dengan menggunakan kepala.

Bentuknya seperti jaring atau anyaman, berbahan dasar serat kayu.

Noken umumnya digunakan untuk membawa hasil perkebunan, tangkapan dari laut atau danau, barang belanjaan, dan lainnya.

Masyarakat Papua juga kerap menggunakan Noken pada untuk upacara perayaan tradisional atau diberikan sebagai simbol khas Papua.

8. Tiga genre tari tradisional Bali (2015)

Tiga genre tari tradisional Bali diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Tiga tari tersebut meliputi tari sakral (wali), semi sakral (bebali), dan tari tradisional yang dapat dinikmati masyarakat luas (bebalihan).

Mengutip Kompas.com, Kamis (06/12/2015), tiga jenis tersebut tari tradisional Bali tersebut memiliki penggunaan yang berbeda.

Tari wali adalah tarian sakral yang digunakan untuk upacara keagamaan.

Meliputi, tari Rejang, tari Sanghyang Dedari, dan tari Baris Upacara.

Sedangkan, tari bebali merupakan tarian tradisional semi sakral biasanya digunakan untuk pelengkap atau pengiring keagamaan. Meliputi, tari Putu, tari Topeng, drama tari Gambuh, dan drama tari Wayang Wong.

Jenis terakhir, yakni tari bebalihan atau balih-balihan adalah jenis tarian untuk hiburan yang biasa disajikan untuk wisatawan.

Tarian ini biasa ditampilkan pada acara-acara misalnya di hotel atau tempat-tempat wisata yang menyajikan tarian bebalihan.

9. Kapal Pinisi (2017)

Kapal pinisi merupakan kapal kapal layar tradisional yang dibuat oleh Suku Bugis dan Suku Makassar di Bulukumba, Sulawesi Selatan sejak abad ke-14.

Kedua suku itu dikenal sebagai pelaut yang tangguh.

Dalam naskah lontar La Galigo diceritakan kapal pinisi pertama kali dibuat oleh Putra Mahkota Kerajaan Luwu, Sawerigading.

Alkisah, sang putra mahkota berlayar ke China untuk melamar seorang putri.

Namun ketika hendak pulang, kapalnya diterjang gelombang dan terbelah tiga. Bangkai kapalnya terdampar ke Desa Ara, Tanah Lemo, dan Bira.

Warga desa kemudian berusaha merakit kembali kapal tersebut sehingga kapal yang berhasil dirakit kembali diberi nama kapal Pinisi.

10. Pencak Silat (2019)

Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Tanah Jawa dan Sumatera.

Tak hanya unsur olahraga, pencak silat juga mencakup aspek mental, spiritual, dan seni.

Gerak dan gaya pencak silat sangat dipengaruhi oleh unsur seni, meliputi kesatuan tubuh dan gerak sesuai dengan musik pengiringnya.

Masing-masing daerah memiliki jurus, gaya, musik pengiring, dan peralatan pendukung (kostum dan senjata tradisional) yang berbeda-beda.

11. Pantun (2020)

Pantun merupakan bentuk karya sastra syair atau puisi Indonesia dan Melayu, yang digunakan untuk mengungkapkan ide dan emosi yang rumit.

Pada umumnya, pantun terdiri dari empat baris dan memiliki sajak a-b-a-b.

Pantun dapat disampaikan bersama dengan iringan musik, maupun dalam bentuk lagu dan tulisan.

Pantun biasanya dibacakan pada acara pernikahan, ritual adat, dan upacara resmi.

12. Gamelan (2021)

Gamelan adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa dan Bali.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/12/2019), ensiklopedia Britannica (2015) menjelaskan bahwa gamelan terdiri dari gong, kenong, gambang, celempung, dan alat musik pendamping lainnya.

Gamelan merupakan kesatuan utuh yang dimainkan secara bersama sehingga menghasilkan harmoni nada.

Kesenian gamelan biasanya dimainkan pada acara ritual keagamaan, upacara, teater tradisional, festival, dan konser. Beberapa relief di Candi Borobudur menggambarkan instrumen gamelan.

Ini berati, kesenian gamelan sudah menjadi keseharian masyarakat sejak abad ke-9.

Itulahkebudayaan indonesia yang sudah diakui oleh dunia internasional sebagai warisan budaya dunia, semoga menambah wawasan kita.

Artikel Terkait