Inilah Alasan Kenapa Kesenian Dan Penyebaran Agama Islam Di Indonesia Tak Bisa Dipisahkan

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Tak bisa dipungkiri, kesenian, dalam hal ini adalah wayang, punya andil besar terhadap penyebaran Islam di Pulau Jawa dan Indonesia.
Tak bisa dipungkiri, kesenian, dalam hal ini adalah wayang, punya andil besar terhadap penyebaran Islam di Pulau Jawa dan Indonesia.

Intisari-Online.com -Dalam tradisi penyebaran Islam di Indonesia, kesenian adalah salah satu faktor utamanya.

Itulah kenapa kesenian dan penyebaran Islam di Indonesia tak bisa dipisahkan.

Kenapa begitu?

Kita tahu, penyebaran Islam di Indonesia dilakukan dengan beragam cara.

Ada yang bilang dengan perkawinan, ada yang bilang dengan perdagangan, ada pula yang bilang dengan perdagangan.

Tapi jangan lupakan juga, Islam menyebar di Indonesia juga lewat kesenian.

Kenapa kesenian dipakai dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, menurut pakar, supaya ajaran Islam lebih mudah diterima penduduk lokal.

Dan cara penyebaran kebudayaan Islam di Indonesia melalui media kesenian pernah dilakukan oleh beberapa ulama, termasuk Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Muria.

Inilah beberapa kesenian yang dipakai sebagai media penyebaran Islam.

Wayang

Yang pertama adalah wayang, terutama wayang kulit.

Tradisi ini sudah ada jauh sebelum datangnya Islam ke Nusantara.

Beberapa ulama di Indonesia menggunakan media wayang dalam menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat.

Wayang kulit digunakan oleh wali untuk menyebarkan Islam dilakukan oleh Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga kerap memasukkan cerita-cerita tentang ajaran Islam yang kemudian disampaikan dengan memanfaatkan media wayang.

Sunan Kalijaga membuat wayang bersama para gurunya, yaitu Sunan Bonang dan Sunan Giri, yang juga merupakan tokoh Wali Songo.

Cerita yang biasa disampaikan oleh Sunan Kalijaga yaitu Mahabharata, yang kemudian diselipkan ajaran-ajaran Islam di dalamnya.

Tembang atau lagu

Tak hanya wayang, para Wali Songo juga menggunakan tembang sebagai sarana penyebaran agama Islam.

Tokoh ulama yang menyebarkan dakwah Islam melalui tembang atau lagu adalah Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, dan Sunan Muria.

Sunan Bonang menciptakan tembang Tombo Ati, yang sampai saat ini masih cukup populer di kalangan masyarakat Jawa.

Lagu Tombo Ati menceritakan tentang hukum-hukum yang ada dalam Islam.

Sedangkan Sunan Kalijaga menciptakan beberapa lagu bertajuk Lir Ilir dan Gundul Pacul.

Cara ini sengaja dipakai oleh beberapa anggota Wali Songo untuk lebih mudah menarik dan mengambil simpati dari masyarakat sehingga bersedia menerima ajaran Islam.

Gamelan

Penyebaran Islam melalui kesenian juga dapat berupa Gamelan Jawa, yaitu ansambel musik yang menonjolkan gendang dan gong.

Gamelan Jawa sebenarnya merupakan salah satu budaya Hindu, yang diubah dengan nuansa Islam.

Sunan Bonang misalnya, memasukkan rabab dan bonang sebagai pelengkap Gamelan Jawa. Sunan Kalijaga juga menciptakan Gamelan Sekaten yang dibunyikan dengan gending-gending atau lagu yang ia ciptakan sendiri.

Pada zaman dulu, gamelan memang kerap digunakan para sunan untuk menarik perhatian masyarakat.

Menurut beberapa sunan, dakwah melalui kesenian merupakan salah satu keputusan yang tepat, sehingga tidak jarang kesenian kerap digunakan.

Itulah hubungan kesenian dan penyebaran Islam di Indonesia.

Artikel Terkait