Baca Juga: Hubungan Sebab Akibat Antara Peristiwa Satu Dengan Peristiwa Lain Dalam Sejarah Disebut...
Pemerintah Indonesia kemudian mengutuk serangan ini sebagai tindakan agresi yang melanggar hukum internasional dan hak-hak asasi manusia.
Pemerintah Indonesia juga mengirimkan protes keras kepada pihak Inggris melalui perwakilan Sekutu di Jakarta.
Namun, pihak Inggris tidak mengakui tanggung jawab atas serangan ini dan mengklaim bahwa pesawat-pesawat yang membom Yogyakarta adalah pesawat-pesawat Jepang yang mencoba untuk mengacaukan situasi.
Pihak Inggris juga mengatakan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk menyerang Yogyakarta, tetapi hanya ingin menunjukkan kekuatan udara mereka dan memberikan peringatan kepada pihak Indonesia agar tidak melakukan perlawanan terhadap Sekutu.
Pihak Indonesia tidak percaya dengan alasan-alasan Inggris dan menuduh mereka bersekongkol dengan Belanda untuk menghancurkan kemerdekaan Indonesia.
Pihak Indonesia juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerah kepada tekanan Inggris dan akan terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.
Serangan Kedua
Serangan udara kedua yang dilakukan Inggris terhadap Yogyakarta terjadi pada 25 November 1945, sebulan setelah serangan pertama.
Pada hari itu, sekitar pukul 13.00, delapan pesawat pembom Inggris muncul di langit Yogyakarta dan menjatuhkan bom-bom di beberapa tempat, seperti lapangan terbang Maguwo, gedung-gedung pemerintahan, dan pemukiman warga.
Serangan ini lebih dahsyat dan lebih mematikan daripada serangan pertama. Menurut laporan resmi pemerintah Indonesia, ada 600 orang yang tewas dan 2.000 orang yang luka-luka akibat serangan ini.
Selain itu, banyak bangunan penting, seperti gedung Departemen Pertahanan, Kantor Berita Antara, dan Rumah Sakit Bethesda, hancur akibat bom.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR