Salah satu daerah yang menjadi sasaran tentara Inggris adalah Yogyakarta, yang merupakan ibu kota Republik Indonesia sejak 6 Oktober 1945.
Di sana, Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta memimpin pemerintahan Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda dan Sekutu.
Serangan Pertama
Serangan udara pertama yang dilakukan Inggris terhadap Yogyakarta terjadi pada 27 Oktober 1945.
Pada hari itu, sekitar pukul 10.00, empat pesawat pembom Inggris muncul di langit Yogyakarta dan menjatuhkan bom-bom di beberapa tempat, seperti lapangan terbang Maguwo, gedung-gedung pemerintahan, dan pemukiman warga.
Serangan ini menimbulkan korban jiwa dan kerusakan yang cukup besar.
Menurut laporan resmi pemerintah Indonesia, ada 36 orang yang tewas dan 76 orang yang luka-luka akibat serangan ini.
Selain itu, beberapa bangunan penting, seperti gedung Departemen Luar Negeri, Kantor Pos, dan Rumah Sakit Umum, rusak parah akibat bom.
Serangan ini juga mengganggu jalannya sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) yang sedang berlangsung di gedung Gedung Agung. Sidang ini bertujuan untuk menyusun dasar negara dan konstitusi Indonesia.
Para anggota BPUPKI yang sedang berada di ruang sidang terpaksa mengungsi ke ruang bawah tanah untuk menghindari ledakan bom.
Serangan ini mengejutkan pemerintah dan rakyat Indonesia, karena sebelumnya tidak ada peringatan atau ultimatum dari pihak Inggris.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR