Intisari-online.com - Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa pada abad ke-15.
Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, putra dari Raja Majapahit Brawijaya V dengan seorang putri dari Cina bernama Kangjeng Ratu Campa.
Raden Patah memeluk agama Islam setelah mendapat pengaruh dari para ulama yang datang dari Gujarat, India.
Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, cucu dari Raden Patah.
Sultan Trenggana berhasil memperluas wilayah Demak hingga mencakup sebagian besar Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Kalimantan.
Ia juga membangun masjid-masjid besar seperti Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus.
Selain itu, ia juga mengirimkan ekspedisi militer untuk membantu kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Nusantara, seperti Aceh, Malaka, dan Brunei.
Namun, kejayaan Kerajaan Demak tidak bertahan lama.
Pada akhir abad ke-16, kerajaan ini mengalami kemunduran akibat dari perselisihan internal dan serangan dari musuh-musuhnya.
Salah satu musuh terbesar Demak adalah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, yang mulai masuk ke Nusantara pada tahun 1596.
Baca Juga: Kerajaan Banten, Dari Kejayaan Hingga Kehancuran Akibat Belanda
VOC berambisi untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara dengan cara mengalahkan atau menjalin persekutuan dengan kerajaan-kerajaan lokal.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR