Pendidikan Yusuf Al-Makassari
Syekh Yusuf Al-Makassari tidak hanya belajar Al Quran, tetapi juga mempelajari ilmu nahwu sharaf, mantik, dan beberapa kitab dari Syekh Ba' Alwi bin Abdullah al-Allamah Tahir yang berasal dari Bontoala.
Dalam waktu yang singkat, ia menguasai kitab-kitab tauhid dan fikih.
Saat remaja, Syekh Yusuf belajar kepada Syekh Jalaludin al-Aidit di Cikoang, Sulawesi Selatan, selama empat tahun.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke luar negeri pada 1645, ketika ia berusia 19 tahun.
Dalam perjalanan itu, Syekh Yusuf mampir di Banten dan Aceh, di mana ia belajar kepada Syekh Nuruddin Hasanji bin Muhammad Hamid al-Quraisyi Raniri dan mendapat ijazah tarekat Qadiriyah.
Dari Aceh, Syekh Yusuf pergi ke Timur Tengah, tepatnya di Yaman, di mana ia berguru kepada Sayyid Syekh Abi Abdullah Muhammad Abdul Baqi dan mendapat ijazah tarekat Naqsyabandi.
Setelah itu, ia belajar kepada beberapa guru di Madinah dan Damaskus, dan mendapat ijazah tarekat al-Ba'laqiyyah, tarekat Syattariyah, dan tarekat Khalawatiyah.
Kembali ke Indonesia
Syekh Yusuf Al-Makassari pulang ke Gowa pada 1665, setelah 20 tahun berkelana untuk menuntut ilmu.
Di Gowa, ia menjadi guru besar, namun merasa kecewa dengan kondisi syariat Islam yang mulai terlupakan.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Gagalnya Bangsa Indonesia Mengusir Pendudukan Jepang
KOMENTAR