Beda Dengan International Father's Day, Inilah Sejarah Hari Ayah Nasional

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Hari Ayah Nasional berbeda dengan Hari Ayah Sedunia. Sejarah Hari Ayah Nasional  ternyata terinspirasi dari Hari Ibu yang diadakan di Solo.
Hari Ayah Nasional berbeda dengan Hari Ayah Sedunia. Sejarah Hari Ayah Nasional ternyata terinspirasi dari Hari Ibu yang diadakan di Solo.

Hari Ayah Nasional berbeda dengan Hari Ayah Sedunia. Sejarah Hari Ayah Nasional ternyata terinspirasi dari Hari Ibu yang diadakan di Solo.

Intisari-Online.com -Jika Hari Ayah Sedunia diperingati tiap 19 Juni, Hari Ayah Nasional diperingati pada 12 November.

Benar, Hari Ayah Nasional memang beda dengan Hari Ayah Sedunia alias International Father's Day.

Sementara Hari Ibu diperingati tiap 22 Desember.

Lalu bagaimana sejarah Hari Ayah Nasional?

Menurut situ kemdikbud.go.id, Hari Ayah Nasional pertama kali dideklarasikan di Solo, Jawa Tengah pada 2016.

Sebenarnya, Hari Ayah sudah diperingati sejak abad ke-12 di berbagai belahan dunia.

Tujuannya untuk menghormati ayah dengan memberikan hadiah atau melakukan kegiatan spesial bersamanya.

Hal ini karena peran ayah sebagai tulang punggung, sandaran dan pelindung dalam sebuah rumah tangga.

Hari Ayah lahir atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Pada tahun 2014, PPIP mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo dengan cara mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu.

Acara tersebut mendapat sambutan cukup baik dan mendapatkan sekitar 70 surat terbaik yang kemudian dibukukan.

Beberapa surat terbaik tersebut dibacakan oleh peserta yang terdiri dari anak-anak usia SD, SMP, SMA, Mahasiswa serta umum.

Namun, usai acara, panitia penyelenggara dibuat terkejut dengan pertanyaan para peserta, ”Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.”

Pertanyaan tersebut pun menggugah hati untuk mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia.

PPIP berusaha mencari informasi tentang hari ayah, hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta.

Setelah melalui kajian yang cukup panjang, PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia dan menetapkan tanggal 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional.

Deklarasi tersebut digabung dengan hari kesehatan dengan mengambil semboyan ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya”.

Di hari dan jam yang sama, deklarasi Hari Ayah Nasional juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT dengan meluncurkan buku ‘Kenangan untuk Ayah’ yang berisi 100 surat dari peserta.

Usai deklarasi, mereka mengirimkan buku tersebut dan piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta bupati di 4 penjuru Indonesia yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud dan Pulau Rote.

Sejarah Hari Ayah Sedunia

Sementara itu, Hari Ayah atau Hari Ayah Sedunia, yang dirayakan tanggal 19 Juni, merupakan tradisi warga Amerika Serikat untuk menghormati sosok ayah.

Peringatan ini pertama kali diusulkan oleh Sonora Smart Dodd dari Spokane, Washington, pada tahun 1909.

Ayah Sonora adalah veteran Perang Sipil William Jackson Smart, orang tua tunggal yang membesarkan enam anaknya seorang diri.

Hari Ayah diresmikan pertama kali di Amerika Serikat (AS) pada awal abad ke-20 untuk melengkapi Hari Ibu.

Setelah mendengar khotbah tentang Hari Ibu di Gereja Episkopal Metodis Pusat pada tahun 1909, Sonora memberi tahu pendetanya bahwa Hari Ayah harus diadakan sebagaimana Hari Ibu.

Awalnya ia menyarankan untuk merayakan Hari Ayah pada 5 Juni karena hari itu merupakan ulang tahun ayahnya.

Namun, para pendeta dari Spokane Ministerial Alliance tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan khotbah mereka, dan perayaan itu ditunda hingga Minggu ketiga bulan Juni.

Hari Ayah Sedunia lantas pertama kali dirayakan di Spokane YMCA pada 19 Juni 1910.

Peresmian Hari Ayah yang diusulkan oleh Sonora awalnya tidak diakui.

Pemerintah juga menolak adanya permintaan peringatan ini untuk dijadikan hari libur nasional.

Kendati demikian, pada tahun 1966, Presiden Lyndon B. Johnson akhirnya mengeluarkan proklamasi presiden pertama untuk menghormati ayah, lyang dirayakan hari Minggu ketiga di bulan Juni.

Pada masa jabatan Presiden Richard Nixon, 19 Juni diresmikan sebagai hari libur nasional permanen.

Dia menandatanganinya menjadi undang-undang pada tahun 1972.

Artikel Terkait