Saat itu banyak orang yang percaya bahwa roh-roh jahat akan muncul kembali ke dunia untuk mengganggu bangsa Celtic.
Guna menakuti para roh jahat tersebut, orang-orang Celtic kemudian melakukan sebuah ritual di puncak bukit dengan cara menyalakan api unggun dan mengenakan kostum.
Tidak hanya itu, mereka juga akan mengenakan sebuah topeng menyeramkan agar terhindar dari ancaman para roh jahat.
Hal inilah yang kemudian membuat perayaan Halloween identik dengan sesuatu menyeramkan.
Setelah Romawi berhasil menaklukkan Celtic pada abad ke-1 M, mereka melebur tradisi perayaan Romawi dengan Samhain.
Hasil peleburannya dinamakan festival Feralia yang dirayakan pada akhir bulan Oktober untuk memperingati leluhur yang sudah meninggal dan penghormatan terhadap dewi panen orang Romawi, yaitu Pomona.
Seiring berjalannya waktu, festival ini kemudian mulai terkenal di berbagai negara di dunia, salah satunya Amerika Serikat.
Awalnya, festival Halloween masih belum dirayakan di Amerika Serikat karena sistem kepercayaan Protestan yang cukup kaku di sana.
Namun, pada paruh kedua abad ke-19, Amerika Serikat kedatangan banyak imigran baru yang mayoritas berasal dari Irlandia.
Konon, orang-orang Irlandia inilah yang mempopulerkan perayaan Halloween secara nasional.
Sejak saat itu, Halloween pun mulai dirayakan di Amerika Serikat dan disusul negara-negara lainnya.
Setelah Halloween mulai dikenal, orang-orang Amerika mulai mengenakan kostum dan pergi dari satu rumah ke rumah lain sembari meminta makanan atau uang, yang kemudian disebut trick or treat.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR