Ibu hamil di seluruh dunia punya cara sendiri untuk menyambut gerhana bulan, semua demi janin yang ada dalam kandungan mereka.
Intisari-Online.com -Ibu hamil di seluruh dunia punya caranya sendiri dalam menghadapi Gerhana Bulan.
Inilah 5 tradisi ibu hamil saat gerhana bulan di seluruh dunia.
1. berbaring lurus
Saat gerhana bulan, ibu-ibu hamil di Pakistandiperingatkan untuk berbaring lurus.
Tujuannya untuk mencegah bayi mengalami sendi bengkok.
2. Tak boleh keluar rumah
Ini adalah tradisi dan mitos yang cukup populer: saat gerhana bulan, para ibu hamil dilarang keluar rumah.
Ibu hamil yang keluar rumah saat gerhana bulan diyakini akan mengandung bayi yang memiliki kelainan bentuk wajah atau tanda lahir.
3. Tak boleh memakai perhiasan dari logam
Ketika gerhana matahari, ibu hamil tidak boleh menggunakan perhiasan atau benda yang terbuat dari logam.
Sebuah situs astrologi di India mengatakan bahwa hal tersebut bisa membuat cacat lahir pada wajah bayi.
4. Pakai peniti dan baju merah
Di Meksiko, ibu hamil biasanya akan mengenakan peniti dan pakaian merah supaya terlindung dari dampak gerhana matahari.
Mitos menyebut, peniti dan pakaian merah dapat melindungi janin dari bibir sumbing.
5. Tak boleh pakai pisau untuk memotong buah dan sayur
Menurut astrologi India, Bumil dilarang menggunakan pisau atau senjata tajam untuk memotong buah dan sayuran.
Hal tersebut bisa membuat bayi yang belum lahir mengalami bibir sumbing.
Di Indonesia sendiri adalah tradisi liwetan.
Masyarakat Jawa percaya, makhluk gaib atau buto ijo akan datang saat gerhana bulan untuk memangsa janin.
Untuk menangkal itu,merekamelakukan tradisi liwetan atau menanak nasi liwet.
Tujuannya apalagi jika bukan untuk mengusir buto ijo.