Khodam bisa memberikan berbagai macam keuntungan bagi pemilik keris, seperti kesehatan, kekayaan, kejayaan, kewibawaan, keselamatan, keberuntungan, hingga kesaktian.
Namun khodam juga bisa memberikan malapetaka bagi pemilik keris jika tidak dirawat dengan baik atau disalahgunakan.
Oleh karena itu pemilik keris harus melakukan perawatan secara rutin dan ritual-ritual tertentu untuk menjaga hubungan baik dengan khodam.
Keris juga memiliki pamor atau motif yang terbentuk pada bilahnya.
Pamor adalah hasil dari proses penempaan logam-logam berbeda yang membentuk pola-pola unik pada permukaan keris.
Pamor memiliki makna filosofis dan mistik yang berbeda-beda sesuai dengan bentuknya.
Misalnya pamor beras wutah (beras tumpah) melambangkan kemakmuran dan kesuburan, pamor wos wutah (bulu ayam) melambangkan keberanian dan kewaspadaan, pamor udan mas (hujan emas) melambangkan kemuliaan dan kehormatan, dan sebagainya.
Keris juga memiliki bentuk yang beragam, mulai dari lurus, melengkung, hingga berkelok-kelok. Bentuk keris dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti fungsi, gaya, zaman, daerah, hingga selera.
Bentuk keris juga memiliki makna simbolis yang terkait dengan alam atau budaya setempat.
Misalnya keris lurus melambangkan kesederhanaan dan keteguhan, keris melengkung melambangkan kelembutan dan keseimbangan, keris berkelok-kelok melambangkan kecerdasan dan kelincahan.
Baca Juga: Ternyata, Tradisi Agraris Pada Masyarakat Purba Nusantara Mendapat Pengaruh Kuat Dari Kebudayaan Ini
Keris dalam Budaya
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR