3) Menunjukkan kekuatan dan pengaruh Islam di dunia Internasional
Penaklukan Konstantinopel dimulai pada 6 April 1453 Masehi.
Al-Fatih memimpin pasukan Utsmani yang berjumlah 150.000 orang dengan persenjataan yang canggih untuk masa itu, seperti meriam Basilika yang mampu menembakkan peluru seberat 544 kg.
Al-Fatih juga dibantu oleh para penasihat dan ahli perang yang handal, seperti Syeh Aaq Syamsudin, Halil Pasha, dan Zaghanos Pasha.
Mereka adalah orang-orang terpercaya Al-Fatih dalam merancang strategi penaklukan Konstantinopel.
Pertempuran Konstantinopel 1453 berlangsung di tiga medan, yaitu darat, laut dan bawah tanah.
Pertempuran darat terjadi di sekeliling benteng Konstantinopel yang memiliki tembok tebal dan tinggi.
Sementara itu, pertempuran laut berlangsung di perairan Tanduk Emas, sebuah teluk yang membelah kota Konstantinopel menjadi dua bagian.
Selain itu, pertempuran bawah tanah dilakukan melalui penggalian terowongan oleh pasukan Utsmani untuk melemahkan struktur benteng Konstantinopel.
Penaklukan Konstantinopel tidak berjalan mudah bagi pasukan Utsmani.
Selama beberapa minggu, mereka belum bisa menembus atau merobohkan benteng Konstantinopel.
KOMENTAR