Ada Sosok Orang Belanda, Inilah 3 Orang Pendiri Partai Politik Pertama di Indonesia Sebelum Kemerdekaan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Sosok pendiri Indische Partij, yang dikenal dengan sebutan tiga serangkai.
Sosok pendiri Indische Partij, yang dikenal dengan sebutan tiga serangkai.

Intisari-online.com - Tiga Serangkai adalah sebutan untuk tiga tokoh nasionalis Indonesia yang berperan penting dalam mendirikan partai politik pertama di Indonesia, yaitu Indische Partij.

Mereka adalah Ernest Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara, dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiganya memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi bersatu dalam visi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Ernest Douwes Dekker adalah seorang jurnalis dan aktivis yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada tahun 1879.

Ia memiliki darah campuran Belanda dan Jawa.

Bahkanpernah menjadi tentara Belanda dan bertugas di Afrika Selatan, tetapi kemudian mengundurkan diri karena tidak setuju dengan kebijakan kolonial Belanda.

Lalukembali ke Indonesia pada tahun 1903 dan menjadi kritikus tajam terhadap pemerintah kolonial.

Ia juga menulis banyak artikel dan buku yang menginspirasi rakyat Indonesia untuk bangkit melawan penjajah.

Ki Hajar Dewantara adalah seorang pendidik dan budayawan yang lahir di Yogyakarta pada tahun 1889.

Ia berasal dari keluarga bangsawan Jawa yang memiliki hubungan dekat dengan keraton Yogyakarta.

Ia menempuh pendidikan di Sekolah Guru Bumiputera di Yogyakarta dan kemudian menjadi guru di sekolah-sekolah swasta.

Juga aktif dalam dunia pers dan sastra. Ia menulis banyak puisi, cerpen, novel, dan esai yang menggugah semangat nasionalisme rakyat Indonesia.

Baca Juga: KPU Mewajibkan Semua Partai Peserta Pemilu 2024 Harus Membuka Rekening Khusus Dana Kampanye

Tjipto Mangoenkoesoemo adalah seorang dokter dan ilmuwan yang lahir di Ambarawa, Jawa Tengah pada tahun 1886.

Ia merupakan anak dari Raden Mas Mangoenkoesoemo, seorang bupati di Semarang.

Kemudian menempuh pendidikan kedokteran di Batavia (Jakarta) dan kemudian melanjutkan studinya di Belanda.

Lalu, menjadi dokter pertama yang berasal dari pribumi Indonesia. Ia juga menekuni bidang botani dan zoologi.

Ia menulis banyak makalah ilmiah yang memberikan sumbangan besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Ketiga tokoh ini bertemu dan berkenalan saat menjadi anggota Boedi Oetomo, organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1908.

Mereka merasa bahwa Boedi Oetomo terlalu lamban dan lemah dalam menuntut hak-hak politik bagi rakyat Indonesia.

Mereka juga merasa bahwa organisasi ini terlalu eksklusif karena hanya menerima anggota dari kalangan priyayi atau bangsawan Jawa.

Pada tahun 1912, ketiganya memutuskan untuk mendirikan partai politik baru yang bernama Indische Partij.

Partai ini bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari Belanda dengan cara damai dan diplomatis.

Baca Juga: Alasan Sosok Jusuf Kalla Bongkar Modal Jadi Ketum Golkar Mencapai Rp600 Miliar Apa Untungnya?

Partai ini juga bersifat inklusif karena menerima anggota dari semua golongan, ras, agama, dan daerah di Indonesia.

Indische Partij menjadi partai politik pertama di Indonesia yang berani menantang kekuasaan kolonial Belanda secara terbuka.

Partai ini menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia melalui media massa, rapat umum, demonstrasi, dan petisi.

Partai ini juga menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya di Asia dan Afrika.

Namun, keberanian Indische Partij tidak disukai oleh pemerintah kolonial Belanda.

Pada tahun 1913, ketiga pemimpin partai ini ditangkap dan diadili dengan tuduhan menghasut rakyat untuk memberontak.

Mereka divonis hukuman pengasingan ke Belanda selama enam tahun.

Meskipun demikian, perjuangan Indische Partij tidak sia-sia.

Partai ini telah menanamkan benih-benih nasionalisme dan kemerdekaan di hati rakyat Indonesia.

Partai ini juga telah membuka jalan bagi lahirnya partai-partai politik lainnya yang lebih radikal dan militan, seperti Sarekat Islam, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia.

Tiga Serangkai adalah tiga sosok yang patut dihormati dan dijadikan teladan oleh generasi muda Indonesia.

Mereka adalah tiga pahlawan yang berani mengorbankan segalanya demi cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Mereka adalah tiga legenda yang tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah bangsa Indonesia.

Artikel Terkait