Sosok Ini Mengaku Pernah Temukan Golok Di Belakang Rumah TKP Pembunuhan Subang, Dijual Ke Tukang Rosok

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Ketua RT Ciseuti, Jalan Cagak, mengaku pernah menemukan golok di belakang TKP Pembunuhan Subang, tapi sudah dijual ke pengepul besi.
Ketua RT Ciseuti, Jalan Cagak, mengaku pernah menemukan golok di belakang TKP Pembunuhan Subang, tapi sudah dijual ke pengepul besi.

Ketua RT Ciseuti, Jalan Cagak, mengaku pernah menemukan golok di belakang TKP Pembunuhan Subang, tapi sudah dijual ke pengepul besi.

Intisari-Online.com -Salah satu barang bukti terkait pembunuhan Subang yang sampai sekarang masih dicari keberadannya adalah golok milik Yosep.

Golok itu, menurut keterangan Ramdanu alias Danu, saksis sekaligus tersangka kasus, dipakai Yosep untuk menghabisi Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Dua nama terakhir adalah istri dan putri Yosep sendiri.

Untuk melacak kebenaran kasus yang terjadi pada 2021 lalu itu, jajaran Polda Jabar terus mencari benda tersebut.

Selasa (24/10/2023) siang, jajaran Polres Subang dan Polda Jabar mengerahkan puluhan polisi untuk mencari keberadaan golok di sekitar lokasi pembunuhan di Jalan Cagak, Subang.

Bahkan dikabarkan untuk menerawang keberadaan golok ini, polisi sampai mendatangkan paranormal Mbak Rara.

Anggota Resmob, Samapta dan Jatanras hingga polwan dikerahkan untuk mencari Golok hingga menyusuri perkebunan kacang panjang di belakang TKP yang jaraknya Sekitar 100 meter.

Selain ke perkebunan, anggota Samapta juga sempat naik ke atap genting rumah untuk mencari Golok.

Namun hingga berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda ditemukan golok tersebut.

Olah TKP Ulang yang sudah berlangsung setengah jam tersebut dilakukan fokus di luar rumah TKP, sementara di dalam rumah masih belum dilakukan.

Sementara itu,Ketua RT Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Dede, mengaku pernah menemukan golok di belakang rumah TKP kasus Subang.

Golok itu dia temukan setelah kejadian pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Menurut penuturan Dede, golok itu ia temukan di bekas pembakaran.

Lokasi sisa pembakaran itu berada di kebun tepat di belakang TKP kasus Subang.

Dede menjelaskan, awalnya lahan di belakang rumah Tuti itu merupakan hutan.

Namun karena kondisinya jadi angker pascapembunuhan, pemilik lahan pun meminta agar dijadikan kebun untuk menanam sayuran.

Pepohonanan yang berada di belakang rumah pun ditebangi oleh Dede.

"Itu setahun setelah kejadian baru saya kerjain," kata Dede dilansir dari Youtube Misteri Mbak Suci, Senin (23/10/2023).

Saat membersihkan hutan tersebut, Dede mengaku menemukan golok dan besi.

"Waktu mencangkul bekas bakaran itu, tanpa sengaja di situ di dalamnya saya nemuin golok yang sudah terbakar lama, sama besi 50 cm," tutur Dede.

Dede pun mengaku tak curiga dengan temuan golok tersebut.

"Waktu itu saya gak curiga apa-apa, saya kalau nemu barang keras atau tajam saya simpan di bawah pohon," kata dia lagi.

Karena terbiasa mengumpulkan besi yang ada di kebun, Dede pun lalu membawanya ke rumah untuk dijual.

"Seingat saya golok sama besi itu sudah saya jual sama rongsok keliling. Itu dapetnya saya lupa timbangannya, kalau uangnya dapat Rp 18 ribu," ungkap Dede.

Dirinya mengaku tak paham apakah golok itu sengaja disimpan di bakaran tersebut atau tidak.

"Saya sebelumnya belum pernah lihat, saya juga kurang tahu apakah ditaruh di situ sebelumnya atau gimana," aku Dede.

Selain golok, Dede juga menemukan besi yang cukup panjang.

"Besi kotak persegi panjang, semacam holo agak tebal," katanya lagi.

Ia juga mengungkap bahwa kondisi golok yang ia temukan itu sudah kehitaman.

"Keadaan udah seperti kuning kehitaman, termasuk golok juga. Mungkin di tempat pembakaran cukup lama," ungkap Dede.

Mbak Suci pun kemudian memperlihatkan gambar sketsa bentuk golok dan besi.

Di mana golok itu tampak tidak dilengkapi dengan gagang.

Bentuk golok itu juga seperti golok pada umumnya yang panjang.

Golok yang ditemukan oleh Dede yakni lurus di bagian atas dan lebar pipih ke bagian bawah.

"Nah ini bentuk goloknya kayak gini," kata Dede melihat gambar.

Menurutnya, saat ditemukan golok itu sudah tidak bisa digunakan lagi.

"Udah gak bisa ditajamin lagi, karena mungkin akibat pembakaran yang lama," jelasnya.

Selain golok, kondisi besinya juga menurut Dede bukan besi tipis.

"Balok ini juga kayaknya agak tebel juga, soalnya udah lama terbakar tapi beratnya lumayan. Jadi kalau yang tipis pasti bolong, ini mah enggak," kata dia lagi.

Namun Dede tidak mengetahui apakah golok itu ada hubungannya dengan kasus pembunuhan Tuti dan Amel atau bukan.

Apalagi golok itu kini sudah berpindah tangan sejak lama, karena ia jual.

Artikel Terkait