Setelah 2 Tahun Pembunuhan Subang Mulai Terungkap, Yosep Disebut Sebagai Dalang Kasus Itu

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Danu menyebut, pelaku pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia Mustika Ratu adalah adalah Yosep, suami dan ayah korban.
Danu menyebut, pelaku pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia Mustika Ratu adalah adalah Yosep, suami dan ayah korban.

Danu menyebut, pelaku pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia Mustika Ratu adalah adalah Yosep, suami dan ayah korban.

Intisari-Online.com -Setelah dua tahun tak ada kejelasan, kasus pembunuhan Subang mulai menemukan titik terang.

Yosep, yang adalah suami dan ayah korban, disebut sebagai otak pembunuhan yang menewaskan ibu dan anak itu.

Masing-masing korban adalah Tuti Rahayu dan Amalia Mustika Ratu.

Kasus pembunuhan Subang berawal ketika warga digegerkan dengan temuan mayat ibu dan anak di dalam bagasi mobil Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021).

Polisi menyatakan jasad yang diketahui bernama Tuti dan anaknya Amalia Mustika Ratu adalah korban pembunuhan.

Pada Senin (16/10) kemarin, M Ramdanu alias Danu, yang merupakan saksi kunci pembunuhan itu, menyerahkan diri ke Polda Jawa Barat.

Dia mengaku terlibat dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.

Tak lama kemudian, Danu ditetapkan sebagai tersangka kasus itu.

Berdasarkan pengakuan Danu,polisi kemudian mengamankan empat orang lainnya.

Mereka adalah Yosep (suami sekaligus ayah korban), Mimin (istri kedua Yosep), Arighi Reksa Pratama (anak dari Mimin), dan Abi (anak dari Mimin).

Tahun lalu, saat peringatan setahun kematian Tuti dan Amalia, Yosep sempat meminta polisi segera mengungkap pembunuhan itu.

Yosep sempat meminta keadilan agar kasus pembunuhan istri dan anaknya segera terungkap.

Saat itu Yosep mengaku mendapat tekanan psikologis dari lingkungannya.

Hal tersebut diungkapkan kuasa hukum Yosep, Rohman Hidayat.

"Yosep berserta keluarganya memiliki kesamaan di depan hukum, bolehlah kalau saat ini Pak Yosef meminta perlakukan yang sama, (apalagi) sudah setahun terlunta-lunta (kasus belum terungkap)." kata Rohman, Jumat (12/8/2022).

"Belum lagi fitnahnya yang menyerang Pak Yosef, belum lagi framing-nya seperti apa, ini yang secara psikologis Pak Yosef alami," katanya.

"Pak Yosef (dituduh) sebagai pembunuhnya dan beban psikologis ketika bergaul dengan lingkungannya, itu tidak mudah untuk Pak Yosef."

Saat itu Rohman pun berupaya untuk meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Suratnya (kepada Jokowi) nanti akan kita kirim hardcopy, karena kalau kita serahkan langsung ke Bapak Presiden pastinya sulit," lanjutnya.

"Nanti akan kita kirim (saja) saya berharap hardcopynya tersampaikan, karena secara lisan sudah disampaikan secara terbuka."

Pria inisial S

Setahun setelah kematian Tuti dan Amalia, polisi sempat mengamankan pria yang berinsial S.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan saat kejadian, S berada di TKP Subang.

"Diperoleh informasi dan pengembangan bahwa ada seseorang yang berada di TKP pada saat kejadian," kata Ibrahim.

"Nah, dari pengembangan tersebut kemudian didapatkan nama."

Saat pengembangan kasus, S berada di pelayaran menggunakan kapal ke Kalimantan.

"Dari nama tersebut akhirnya diperoleh informasi bahwa saudara S ini ikut dengan kapal ke Kalimantan dan dilakukan penelusuran kembali dan diperoleh informasi bahwa tanggal 2 Agustus akan berlabuh di sekitar Muara Angke," katanya.

Namun setelah menjalani pemeriksaan, S dilepas oleh polisi.

Sementara semua kesaksian S akan dikembangkan oleh penyidik.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo mengatakan S berstatus saksi.

S adalah seorang penjual makanan soto di sekitar wilayah Subang.

S kemudian berhenti berjualan dan bekerja di sebuah kapal.

"Kemudian berhenti berjulalan dan menjadi ABK kapal, akhirnya naik ikut kapal ke kalimantan itu. Sementara itu profil yang kita peroleh," kata Ibrahim.

Danu lihat Yosep benturkan kepala Amalia

Dalam pengakuannya kepada polisi, Danu mengaku dia dimintaYosep untuk menemaninya ke rumah yang menjadi TKP.

Danu diminta Yosep untuk menunggu di garasi.

Yosep juga sempat meminta Danu mengambil golok.

Seusai menyerahkannya, Danu mengaku tak mengetahui apa yang dilakukan Yosep.

Hanya saja, dia sempat mendengar teriakan korban.

"Setelah mendengar teriakan dari para korban yang bernama Amel ini, kemudian dia (Danu) sempat masuk ke dalam dan melihat juga pelaku lain membenturkan kepala Amel ke dinding," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisan Daerah (Polda) Jabar Kombes Surawan di Bandung, Rabu (18/10/2023).

Soal sosok yang disebut "pelaku lain", Surawan tidak memberikan penjelasan lebih mendalam.

Selain itu dia juga menyebut polisi sudah mengantongi bukti dugaan keterlibatan Yosep yakni berupa bercak darah di baju.

"Ada bukti yang kuat dari YH (Yosep) atau suami Tuti ini. Kita temukan bercak darah di bajunya," katanya.

"Sehingga kita kuat dugaan kita bahwa YH ini sebagai pelaku, sehingga kita lakukan penahanan bersama dengan MR."

Meski Danu buka suara, empat tersangka lain menampik telah membunuh Tuti dan Amalia.

Menurut Surawan, saat ini polisi masih mendalami motif para tersangka.

Artikel Terkait