Intisari-online.com - Mohammed Deif adalah salah satu komandan militer Hamas yang paling dicari oleh Israel.
Ia adalah otak di balik serangan roket ke Israel yang dilakukan oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam, sebagai respons atas kekerasan yang terjadi di masjid Al-Aqsa pada bulan Mei 2021.
Namun, siapa sebenarnya sosok Deif yang jarang muncul di depan publik ini?
Deif lahir pada tahun 1965 di Khan Yunis, sebuah kota di Jalur Gaza. Ia menempuh pendidikan di Universitas Islam Gaza, jurusan sains.
Di sana, ia bergabung dengan Hamas, sebuah gerakan perlawanan Islam yang didirikan pada tahun 1987 sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin.
Deif mulai terlibat dalam operasi militer Hamas pada awal tahun 1990-an.
Ia menjadi ahli dalam membuat bom dan roket, serta merencanakan serangan terhadap pasukan dan warga Israel.
Pada tahun 1996, ia menggantikan Yahya Ayyash, komandan Hamas yang tewas akibat bom yang ditanam oleh Israel di ponselnya.
Sejak saat itu, Deif menjadi target utama Israel.
Ia telah lolos dari tujuh kali percobaan pembunuhan oleh Israel, namun mengalami luka-luka parah yang membuatnya cacat.
Salah satu serangan paling mematikan terjadi pada tahun 2006, ketika helikopter Israel menembakkan roket ke rumah tempat Deif bersembunyi.
Baca Juga: Awal Mula Konflik Israel dan Palestina, Semua Gara-gara Inggris?
Serangan itu menewaskan istri dan dua anaknya, serta melukai Deif di kepala.
Deif selalu berpindah-pindah tempat dan berkomunikasi melalui perantara.
Ia jarang muncul di depan publik, kecuali melalui rekaman suara atau video yang disiarkan oleh media Hamas.
Ia dikenal sebagai sosok yang keras dan tidak mau bernegosiasi dengan Israel.
Ia juga menolak rencana perdamaian yang ditawarkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Arab.
Deif dianggap sebagai simbol perlawanan dan ketahanan oleh banyak warga Palestina.
Ia juga memiliki pengaruh besar di dalam Hamas, dan diyakini sebagai calon pengganti Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas saat ini.
Namun, ia juga memiliki banyak musuh, baik dari Israel maupun dari kelompok-kelompok Palestina lainnya yang bersaing dengan Hamas.
Deif masih menjadi ancaman bagi Israel, terutama setelah serangan roket terbaru yang dilancarkan oleh Hamas pada bulan Mei 2021.
Serangan itu menewaskan lebih dari 10 orang di Israel, dan melukai ratusan lainnya.
Serangan itu juga memicu serangkaian konflik antara Israel dan Palestina, yang menelan korban jiwa lebih dari 200 orang di Jalur Gaza.
Baca Juga: Dikenal Berideologi Marxis Sosok Inilah yang Justru Menginspirasi Perjuangan Rakyat Palestina
Israel masih berusaha untuk membunuh Deif, namun menghadapi kesulitan untuk menemukan lokasinya.
Deif sendiri masih bertekad untuk melanjutkan perjuangannya melawan Israel, hingga mencapai kemenangan atau syahid.