Intisari-online.com - Bengkulu kembali diguncang gempa bumi pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,0 terjadi pada pukul 10.38 WIB dengan pusat di laut sekitar 51 km barat daya Bengkulu Selatan.
Gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Mengapa Bengkulu sering mengalami gempa bumi?
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), penyebab utama gempa bumi di Bengkulu adalah aktivitas zona penunjaman (subduksi) antara lempeng samudera Indo-Australia dan lempeng benua Eurasia.
Zona penunjaman ini disebut juga sebagai zona megathrust, yaitu zona patahan raksasa yang menjadi sumber gempa bumi besar dan berpotensi tsunami.
Zona megathrust ini membentang sepanjang pantai barat Sumatra hingga Jawa dan Bali.
Di zona ini, lempeng Indo-Australia bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan sekitar 6 cm per tahun dan menunjam ke bawah lempeng Eurasia.
Akibatnya, terjadi gesekan dan deformasi antara kedua lempeng yang menyebabkan akumulasi energi elastis.
Ketika energi ini mencapai titik kritis, terjadi pelepasan mendadak yang mengguncang permukaan bumi.
Selain zona megathrust, Bengkulu juga memiliki zona sumber gempa lain yang disebut sebagai Mentawai Backthrust.
Zona ini terletak di sebelah barat zona megathrust dan merupakan hasil dari penekanan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Zona ini juga dapat menghasilkan gempa bumi besar dan tsunami.
Berdasarkan catatan sejarah, Bengkulu pernah mengalami beberapa gempa bumi besar dan tsunami yang merusak.
Salah satu yang terbesar adalah gempa bumi pada tahun 1833 dengan magnitudo sekitar 9,0 yang menyebabkan tsunami setinggi 10 meter di pantai barat Sumatra.
Gempa bumi ini juga memicu letusan Gunung Krakatau pada tahun berikutnya.
Gempa bumi lain yang signifikan adalah gempa bumi pada tahun 2000 dengan magnitudo 7,9 yang menewaskan lebih dari 100 orang dan merusak ribuan rumah.
Gempa bumi ini juga menyebabkan tsunami lokal yang melanda pantai Bengkulu dan Lampung.
Oleh karena itu, warga Bengkulu perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah mempelajari peta rawan gempa dan tsunami, menyiapkan rencana evakuasi dan perlengkapan darurat, serta mengikuti simulasi dan sosialisasi yang diselenggarakan oleh pihak berwenang.