Intisari-online.com -Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,2 mengguncang wilayah Melonguane, Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa (10/10/2023) dini hari.
Gempa bumi ini terasa kuat di Melonguane, kabupaten Kepulauan Talaud, yang merupakan lokasi terdekat dari pusat gempa.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi terjadi pada pukul 03.16 WIB di 30 km bagian Timur Laut dari Melonguane, Sulut.
Pusat gempa berada di kedalaman 10 km. Gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut Kepala BMKG Wilayah Sulut, Dr. Ir. Siswanto, gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas lempeng tektonik di wilayah tersebut.
"Gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan pada zona subduksi lempeng Filipina dan lempeng Eurasia," ujarnya.
Siswanto menambahkan bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi susulan dari gempa bumi magnitudo 6,1 yang terjadi pada 9 Oktober 2023 lalu di lokasi yang sama.
"BMKG masih terus melakukan pemantauan dan analisis terhadap aktivitas gempa bumi di wilayah ini," katanya.
Akibat gempa bumi ini, sejumlah warga Melonguane mengaku merasakan getaran yang cukup kuat.
Salah satunya adalah Rina, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Kalongan.
"Saya lagi tidur, tiba-tiba terbangun karena merasakan tempat tidur bergetar. Saya langsung bangun dan keluar rumah," ceritanya.
Rina mengatakan bahwa dia sempat panik karena khawatir ada bencana lain yang mengancam.
"Saya takut ada tsunami atau tanah longsor. Saya lihat tetangga saya juga keluar rumah dan berkumpul di jalan," tuturnya.
Namun, setelah mendengar informasi dari BMKG bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami, Rina merasa lebih tenang.
"Saya bersyukur tidak ada korban jiwa atau kerusakan akibat gempa bumi ini. Saya berharap tidak ada lagi gempa susulan yang lebih besar," harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Ir. Noldy Liow, mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan waspada.
"Kami mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab tentang gempa bumi atau tsunami. Silakan ikuti informasi resmi dari BMKG atau BPBD," pesannya.
Noldy juga mengingatkan kepada warga untuk selalu siap menghadapi kemungkinan bencana alam.