Intisari-online.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,1 mengguncang wilayah Toli-toli, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (7/10/2023) pukul 12.34 WITA.
Gempa ini terjadi di darat dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa berada di koordinat 1.03 LU dan 120.75 BT.
Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 7 km arah barat laut dari Kota Toli-toli.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar Palu Koro yang merupakan bagian dari zona Palolo Graben.
Zona ini merupakan daerah yang mengalami penurunan relatif terhadap daerah sekitarnya akibat gaya tarikan lempeng tektonik.
"Sesar Palu Koro merupakan sesar aktif yang memanjang dari Teluk Palu hingga Teluk Bone," katanya.
"Sesar ini memiliki panjang sekitar 300 km dan lebar sekitar 20 km," sambungnya.
"Sesar ini sering menimbulkan gempa-gempa besar di Sulawesi, seperti gempa Palu tahun 2018 yang berkekuatan magnitudo 7,4 dan menimbulkan tsunami," ujar Daryono.
Daryono menambahkan bahwa Sulawesi merupakan wilayah yang dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
Interaksi antara ketiga lempeng ini menyebabkan Sulawesi mengalami deformasi tektonik yang kompleks dan memunculkan banyak sesar aktif.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kami juga mengingatkan agar selalu waspada terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi," ujar Daryono.
BMKG juga menginformasikan bahwa gempa ini dirasakan di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah dengan skala intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity).
Skala ini menunjukkan bahwa guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, dan jendela atau pintu berderit.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat gempa ini.
Namun, pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan instansi terkait.