Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 4,5 Goyang Kaimana, BMKG: Ungkap Titik Gempa Dan Penyebabnya!

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Gempa bumi 4,5 guncang Kaimana.
Ilustrasi - Gempa bumi 4,5 guncang Kaimana.

Intisari-online.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,5 mengguncang wilayah tenggara Kaimana, Papua Barat, pada Minggu (9/10/2021) malam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap titik gempa dan penyebabnya.

Menurut keterangan BMKG, gempa bumi terjadi pada pukul 20:09:07 WIB.

Lokasi gempa bumi berada di 76 km tenggara Kaimana dengan kedalaman 16 km. Gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Penyebab gempa bumi adalah pergerakan lempeng tektonik di bawah laut.

Indonesia merupakan negara yang terletak di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.

Lempeng-lempeng ini saling bertabrakan, bergeser, atau menjauh satu sama lain, sehingga menimbulkan gaya tektonik yang memicu gempa bumi.

Gempa bumi yang terjadi di Kaimana termasuk jenis gempa bumi tektonik, yaitu gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lapisan batuan di kulit bumi.

Karakteristik gempa bumi tektonik adalah memiliki magnitudo yang bervariasi, durasi yang singkat, dan episentrum yang berada di dekat hiposenter.

Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas hiposenter, yaitu titik asal gempa bumi di dalam bumi.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: Innalillahi, Afganistan Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,3, 120 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia

BMKG juga mengajak masyarakat untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah Indonesia.

Tips menghadapi gempa bumi adalah mencari tempat yang aman, menjauhi bangunan yang rapuh, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Gempa bumi di Kaimana merupakan salah satu dari banyak gempa bumi yang terjadi di Indonesia. Menurut data BMKG, pada tahun 2021, tercatat sebanyak 7.172 kali gempa bumi di wilayah Indonesia, dengan rata-rata 20 kali gempa bumi per hari.

Gempa bumi terkuat yang terjadi pada tahun 2021 adalah gempa bumi magnitudo 7,1 yang mengguncang wilayah Maluku Utara pada 21 Juli 2021.

Gempa bumi di Indonesia seringkali menimbulkan dampak yang merugikan, seperti kerusakan bangunan, korban jiwa, dan tsunami.

Salah satu contoh gempa bumi yang berdampak besar adalah gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018.

Gempa bumi magnitudo 7,4 tersebut menewaskan lebih dari 4.000 orang dan menghancurkan lebih dari 70.000 rumah.

Untuk mengurangi risiko dan dampak gempa bumi, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:

- Meningkatkan kualitas bangunan tahan gempa, baik untuk rumah, sekolah, kantor, maupun fasilitas umum lainnya.

- Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dengan melakukan sosialisasi, simulasi, dan edukasi tentang cara menghadapi gempa bumi dan tsunami.

- Meningkatkan kapasitas mitigasi dan respons bencana dengan menyediakan peralatan, sumber daya manusia, dan anggaran yang memadai.

Baca Juga: Astaga, Gempa Bumi 4,9 Guncang Banten 4 Oktober 2023, Ini Penyebab Banteng Sering Diguncang Gempa

- Meningkatkan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah, serta antara lembaga nasional dan internasional dalam hal penanganan bencana.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia bisa menjadi negara yang tangguh dan tanggap terhadap gempa bumi dan bencana lainnya.

Artikel Terkait