Tradisi sadranan merupakan upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa Tengah dan menjadi reminisensi dari upacara Sraddha Hindu yang dilaksanakan pada zaman dahulu.
Masyarakat Jawa melaksanakan upacara Sadran pada bulan Jawa Islam Ruwah tepatnya sebelum bulan puasa atau pada bulan Ramadhan menurut tahun Hijriyah.
Upacara Sadran ini dilaksanakan dengan melakukan ziarah kubur dari makam ke makan dan disertai dengan menabur bunga atau dikenal dengan istilah nyekar.
Sebagai catatan, lapisan masyarakat Jawa yang melaksanakan tradisi upacara adat satu ini tidak hanya umat Islam, akan tetapi ada banyak umat agama lain yang turut merayakan tradisi Sadranan.
Umumnya, nyadran dilaksanakan pada satu bulan sebelum dimulai bulan puasa atau pada 15, 20 serta 23 Ruwah.
Masing-masing daerah di Jawa, umumnya memiliki ciri khas dalam tradisi sadranan ini.
3. Upacara Ruwatan
Ruwatan merupakan salah satu ritual penyucian yang masih dilakukan hingga saat ini oleh sebagian besar masyarakat dari suku Jawa maupun Bali.
Ruwat sendiri dalam bahasa Jawa memiliki arti yang sama seperti kata luwar yang maknanya adalah dibebaskan atau dilepaskan.
Upacara Ruwatan maknanya adalah upacara yang dilaksanakan untuk dapat membesarkan maupun melepaskan seseorang dari suatu hukuman atau kutukan yang diberikan oleh sang kuasa dan dapat menimbulkan marabahaya.
Makna dari upacara Ruwatan ialah memohon dengan sepenuh hati agar orang yang melaksanakan ruwat dapat terlepas dari marabahaya dan memperoleh keselamatan diri.
4. Tradisi Syawalan
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR