Kerugian tersebut berasal dari selisih harga pembelian pesawat yang tidak sesuai dengan nilai pasar, biaya sewa pesawat yang tidak wajar, biaya perpanjangan sewa pesawat yang tidak perlu, biaya pembatalan pesawat yang tidak efisien, dan biaya lain-lain yang tidak transparan.
Kasus korupsi pengadaan pesawat Garuda Indonesia ini merupakan salah satu kasus korupsi terbesar di sektor BUMN yang mengguncang publik.
Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang tata kelola perusahaan dan pengawasan pemerintah terhadap BUMN.
Apakah kasus ini akan menjadi momentum untuk melakukan reformasi di sektor BUMN?
Ataukah kasus ini akan menjadi salah satu contoh dari impunitas para pelaku korupsi di negeri ini?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR