Di bawah kekuasaan Raden Wijaya, Kerajaan Majapahit berhasil memperluas wilayah cakupannya.
Disebutkan bahwa letak Kerajaan Majapahit berada di Mojokerto, Jawa Timur, yang memiliki iklim tropis sehingga menyebabkan pertanian di daerah tersebut menjadi subur.
Sementara itu, secara geografis, wilayah Majapahit yang cukup luas ditunjang dengan adanya aliran sungai dan gunung berapi merupakan faktor lain yang membuat pertanian di kerajaan itu berkembang menjadi lebih pesat.
Lebih lanjut, sejumlah catatan sejarah menjelaskan bahwa pusat Kerajaan Majapahit terletak di Trowulan, Jawa Timur.
Untuk membuktikan hal tersebut, pemerintah kolonial Belanda pun membentuk badan purbakala bernama Oudheidkundige Vereeniging Majapahit (OVM) pada 15 April 1924.
OVM didirikan oleh para insinyur dan arkeolog Belanda yang diprakarsai oleh Henry Maclaine Pont.
Mereka meneliti setiap artefak yang ada di Trowulan, mulai dari bangunan, arca, relief, hingga strukturnya.
Lantas, setelah melakukan penelitian tersebut, benarkah Trowulan merupakan ibu kota Kerajaan Majapahit?
Merujuk pada Kitab Pararaton, Raden Wijaya mendirikan Majapahit di sekitaran Hutan Trik, tepi Sungai Brantas.
Sementara itu, Situs Trowulan yang dikenal sekarang terletak di daerah pedalaman dan cukup jauh jaraknya dari Sungai Brantas.
Namun, terdapat sebuah bukti kuat yang mengarah ke Trowulan sebagai ibu kota Kerajaan Majapahit, yaitu laporan pelayar China, Ma Huan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR