Berikut adalah jawaban yang saya buat untuk soal IPS kelas X halaman 164:
Budi harus mengatur skala prioritasnya karena alasan-alasan berikut:
Menghemat waktu dan energi. Dengan mengatur skala prioritas, Budi bisa menentukan apa yang harus dilakukan terlebih dahulu dan apa yang bisa ditunda atau diabaikan. Hal ini akan membantu Budi menghindari kebingungan, stres, atau kelelahan akibat terlalu banyak pekerjaan atau tugas.
Meningkatkan produktivitas dan kualitas. Dengan mengatur skala prioritas, Budi bisa fokus pada pekerjaan atau tugas yang penting dan mendesak, serta mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk menyelesaikannya dengan baik. Hal ini akan membantu Budi mencapai hasil yang optimal dan memuaskan.
Mencapai tujuan dan cita-cita. Dengan mengatur skala prioritas, Budi bisa menyesuaikan rencana dan tindakan dengan visi dan misi yang ingin dicapai. Hal ini akan membantu Budi mengambil keputusan yang tepat dan strategis, serta mengatasi hambatan atau tantangan yang mungkin dihadapi.
Oleh karena itu, mengatur skala prioritas adalah hal yang rasional dan bermanfaat bagi Budi.
Soal : Jika Budi mendapatkan tambahan uang saku sebesar Rp150.000. Susunlah perubahan skala prioritas dan jelaskan alasan rasionalnya!
Jawaban :
Berikut adalah jawaban yang saya buat untuk soal IPS kelas X halaman 164:
Jika Budi mendapatkan tambahan uang saku sebesar Rp150.000, maka perubahan skala prioritas yang bisa dilakukan adalah:
- Menambah alokasi uang untuk tabungan. Budi bisa memanfaatkan tambahan uang saku untuk menambah tabungan dan investasinya. Misalnya, Budi bisa menambah alokasi uang untuk tabungan menjadi 30% dari pendapatan, atau sebesar Rp150.000. Hal ini akan membantu Budi mencapai tujuan jangka panjangnya, seperti dana darurat, pendidikan, atau pensiun.
- Menambah alokasi uang untuk keinginan. Budi juga bisa memanfaatkan tambahan uang saku untuk memenuhi keinginan-keinginannya yang sebelumnya ditunda atau dikurangi. Misalnya, Budi bisa menambah alokasi uang untuk keinginan menjadi 20% dari pendapatan, atau sebesar Rp100.000. Hal ini akan membantu Budi merasa lebih bahagia dan termotivasi.
- Menjaga alokasi uang untuk kebutuhan. Budi tidak perlu mengubah alokasi uang untuk kebutuhan, karena sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Misalnya, Budi bisa menjaga alokasi uang untuk kebutuhan tetap 50% dari pendapatan, atau sebesar Rp250.000. Hal ini akan membantu Budi menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan.
Alasan rasional mengapa Budi harus mengatur skala prioritasnya dengan cara tersebut adalah:
- Meningkatkan kesejahteraan finansial. Dengan menambah alokasi uang untuk tabungan, Budi bisa meningkatkan kesejahteraan finansialnya di masa depan. Budi bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko, seperti deposito, saham, atau reksa dana. Hal ini akan membantu Budi mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi dari uangnya.
- Meningkatkan kesejahteraan psikologis. Dengan menambah alokasi uang untuk keinginan, Budi bisa meningkatkan kesejahteraan psikologisnya di masa kini. Budi bisa memenuhi hobi, hiburan, atau belanja yang membuatnya senang dan puas. Hal ini akan membantu Budi mengurangi stres dan meningkatkan motivasi.
- Mempertahankan kesejahteraan fisik. Dengan menjaga alokasi uang untuk kebutuhan, Budi bisa mempertahankan kesejahteraan fisiknya di masa kini. Budi bisa membeli makanan dan minuman yang bergizi dan seimbang, biaya transportasi yang aman dan nyaman, dan biaya kesehatan yang terjamin. Hal ini akan membantu Budi menjaga kesehatan dan energi.
Dengan demikian, Budi bisa mengatur skala prioritasnya secara rasional dan bermanfaat dengan memperhatikan tambahan uang sakunya.
KOMENTAR