Masyarakat Indonesia, terutama pada masa prasejarah, mengikuti dua sistem kepercayaan ini dalam waktu yang lama sebelum akhirnya menerima ajaran Hindu-Buddha.
Meskipun demikian, masyarakat yang sudah beragama Hindu atau Buddha tidak meninggalkan kepercayaan mereka terhadap roh nenek moyang, karena mereka menganggap pemujaan sebagai hal yang suci.
Perbedaannya, masyarakat yang beragama Hindu akan memuja dewa-dewa, seperti Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma.
Sedangkan masyarakat yang beragama Buddha akan melakukan upacara pemujaan atau penyembahan kepada Sang Buddha.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia tidak menghapuskan kepercayaan asli masyarakat.
Hal ini juga terlihat dari cara masyarakat Indonesia memanfaatkan candi.
Bagi masyarakat India yang lebih dulu beragama Hindu-Buddha, candi digunakan sebagai tempat pemujaan.
Namun, bagi orang Indonesia, candi digunakan sebagai makam raja atau tempat menyimpan abu jenazah.
Di tempat penyimpanan abu tersebut kemudian dibangun sebuah patung raja yang dibuat mirip dengan dewa yang mereka sembah.
Sistem pemerintahan
Masuknya ajaran Hindu-Buddha membuat berbagai kerajaan yang berlandaskan ajaran Hindu-Buddha pun muncul di Indonesia.
Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha dalam Persebaran Penduduk di Indonesia?
KOMENTAR