Ichiki Tatsuo memiliki hubungan dekat dengan beberapa tokoh Indonesia, seperti Sudirman, Sukarno, dan Hatta.
Ichiki Tatsuo bertemu dengan mereka saat bekerja sebagai penerjemah, penulis, dan fotografer di bawah pemerintahan Jepang.
Ichiki Tatsuo merasa simpati dan kagum dengan semangat dan cita-cita mereka untuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan.
Ichiki Tatsuo juga menjadi anggota dari komite pengembangan bahasa Indonesia yang dibentuk oleh Sukarno dan Hatta.
Ichiki Tatsuo bahkan mendapatkan teks kenangan dari Sukarno yang disimpan di biara Buddha di Tokyo
Sebagai anggota TKR, Ichiki Tatsuo berperan sebagai fotografer, penerjemah, dan penghubung antara TKR dan tentara Jepang yang masih berada di Indonesia.
Dia juga ikut terlibat dalam beberapa pertempuran melawan tentara Belanda dan sekutunya, seperti Pertempuran Surabaya pada November 1945.
Dia selalu membawa kamera dan mengabadikan momen-momen penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sayangnya, Ichiki Tatsuo gugur dalam sebuah pertempuran di Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 15 Januari 1949.
Dia meninggal dalam usia 24 tahun, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Hingga kini, nama dan jasa Ichiki Tatsuo masih dihormati oleh rakyat Indonesia sebagai salah satu pahlawan nasional.
Ichiki Tatsuo adalah contoh nyata dari seorang pembelot Jepang yang berjuang untuk merah putih.
Baca Juga: Kisah Paul Tibbets, Pilot Pembawa Bom Atom yang Mengubah Sejarah Dunia
Dia menunjukkan bahwa cinta tanah air tidak terbatas oleh batas negara atau ras, melainkan oleh hati nurani dan keadilan.
Dia adalah seorang samurai yang gugur di medan perang Indonesia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR