Intisari-online.com - Marsekal Hisaichi Terauchi adalah seorang panglima militer Jepang yang memimpin pasukan Jepang di Asia Tenggara selama Perang Dunia II.
Ia lahir pada 8 Agustus 1879 di Tokyo, sebagai putra tertua dari Perdana Menteri Jepang ke-9, Terauchi Masatake.
Ia menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Sekolah Staf Angkatan Darat, serta pernah bertugas sebagai atase militer di Austria-Hongaria dan Jerman.
Terauchi memulai karier militernya sebagai perwira junior dalam Perang Rusia-Jepang (1904-1905), dan terus naik pangkat hingga menjadi letnan jenderal pada 1929.
Ia pernah memimpin Divisi ke-5, Divisi ke-4, dan Tentara Taiwan Jepang.
Ia juga terlibat dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua, dan memimpin operasi militer di China Utara sebagai komandan Area Tentara China Utara.
Pada tahun 1941, Terauchi diangkat menjadi marsekal lapangan (gensui) dan ditunjuk sebagai komandan Grup Angkatan Darat Ekspedisi Selatan, yang bertanggung jawab atas wilayah Asia Tenggara.
Ia berhasil memimpin pasukan Jepang untuk merebut Singapura, Filipina, Hindia Belanda, Burma, dan sebagian India dari tangan Sekutu.
Ia juga menghadapi perlawanan dari gerakan kemerdekaan di beberapa negara yang diduduki Jepang, seperti Indonesia.
Marsekal Hisaichi Terauchi adalah seorang tokoh militer Jepang yang memimpin pasukan Jepang di Asia Tenggara selama Perang Dunia II.
Ia pernah bertemu dengan Soekarno, Hatta, dan Radjiman di Dalat, Vietnam pada 11 Agustus 1945 untuk membahas masalah kemerdekaan Indonesia.
Pertemuan ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan Jepang.
Dalam pertemuan di Dalat, Marsekal Terauchi menyatakan bahwa pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada 24 Agustus 1945.
Tetapi dipercepat setelah penjatuhan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Ia juga membubarkan BPUPKI dan menggantinya dengan PPKI, yang diketuai oleh Soekarno dan diwakili oleh Hatta.
Terauchi juga meminta bantuan bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan Jepang melawan Sekutu
Terauchi dikenal sebagai seorang strategi militer yang cakap dan berani, tetapi juga taat kepada pemerintah pusat Jepang.
Ia tidak pernah menyerah kepada Sekutu meskipun kondisi perang semakin memburuk bagi Jepang.
Ia baru menyerahkan diri pada 12 September 1945 di Singapura, setelah mendapat perintah langsung dari Kaisar Hirohito.
Ia meninggal pada 12 Juni 1946 di Johor Bahru, Malaya, karena penyakit jantung.
Marsekal Hisaichi Terauchi adalah salah satu tokoh militer Jepang yang berpengaruh dalam sejarah Asia Tenggara.
Ia merupakan saksi dan pelaku dari peristiwa-peristiwa penting yang membentuk nasib bangsa-bangsa di kawasan ini.
Ia juga merupakan contoh dari loyalitas dan kehormatan seorang prajurit Jepang.