Kapal Induk USS Langley Dikaitkan Dengan Temuan Ribuan Amunisi Di Cilacap, Tenggelam Diserang Pesawat Tempur Jepang

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Penemuan ribuan amusisi di perairan Cilacap, Jawa Tengah, diduga berasal dari kapal induk AS USS Langley yang tenggelam saat Perang Dunia II.
Penemuan ribuan amusisi di perairan Cilacap, Jawa Tengah, diduga berasal dari kapal induk AS USS Langley yang tenggelam saat Perang Dunia II.

Penemuan ribuan amusisi di perairan Cilacap, Jawa Tengah, diduga berasal dari kapal induk AS USS Langley yang tenggelam saat Perang Dunia II.

Intisari-Online.com -Nelayan di Cilacap, Jawa Tengah, baru saja menemukan ribuan aminusi yang diduga buatan Amerika Serikat.

Amunisi-amunisi itu diduga berasal dari bangkai kapal Kapal Induk AS USS Lanley.

Kapal ini tenggelam selama Perang Dunia II setelah diserang pesawat tempur Jepang.

Kapal perang milik AS itu diduga karam di alur perairan antara Cilacap dan Pulau Nusakambangan.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap Kolonel Bambang Beno mengatakan, dugaan itu berdasarkan jenis amunisi yang ditemukan nelayan, yaitu buatan Amerika.

"Kemungkinan amunisi ini dibawa kapal perang Amerika, ini baru dugaan awal," kata Bambang di sela kegiatan penyelaman di Cilacap, Kamis (20/7/2023).

Dugaan itu diperkuat dengan sejarah yang menyebut pernah terjadi pertempuran antara Jepang dan Amerika di perairan Cilacap pada 1942 silam.

"Histori yang kami baca kemungkinan amunisi ini tenggelam pada 1942, di mana saat itu terjadi pertempuran," kata Bambang.

"Kapal perang Amerika diserang pesawat tempur Jepang dan salah satu kapal tenggelam."

Menurut Bambang, lokasi pertempuran itu disebut terjadi di mulut alur Cilacap.

"Dugaan sementara itu, untuk kepastiannya menunggu penyelaman," kata Bambang.

USS Langley merupakan kapal perang AS jenis kapal induk, yang pertama kali diluncurkan pada 24 Agustus 1912.

Kapal ini merupakan kapal konversi dari pengangkut batu bara, USS Jupiter.

Nelayan di Cilacap, Jawa Tengah, menemukan ribuan amunisi, diduga berasal dari kapal induk AS USS Langley yang tenggelam pada Perang Dunia II.
Nelayan di Cilacap, Jawa Tengah, menemukan ribuan amunisi, diduga berasal dari kapal induk AS USS Langley yang tenggelam pada Perang Dunia II.

Kapal ini bisa menampung 36 pesawat saat berganti nama menjadi Langley, dan merupakan kapal induk pertama yang baling-balingnya ditenagai secara turbo-elektrik.

USS Langley ditenggelamkan oleh kapal pengiringnya karena mengalami kerusakan parah, setelah diserang oleh sembilan pesawat bermesin ganda dari pasukan Jepang.

Ketika diserang di Laut Jawa, kapal induk satu-satunya di kelasnya tersebut sedang membawa pesawat tempur P-40.

Saat ini, tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) masih melakukan penyelaman untuk memastikan temuan itu.

USS Lanley merupakan kapal induk pertama Angkatan Laut Amerika Serikat.

Kapal ini tenggelam di selatan Jawa pada 27 Februari 1942, sekitar 81 tahun yang lalu.

Dilansir dari History, kapal induk Langley ditenggelamkan oleh pesawat tempur Jepang.

Sebanyak 32 pesawat yang dibawa Langley pun ikut tenggelam.

Langley diluncurkan pada 1912 sebagai kapal pengangkut batu bara bernama Jupiter.

Setelah Perang Dunia I, Jupiter diubah menjadi kapal induk pertama Angkatan Laut AS dan diberi nama ulang Langley.

Langley jugamerupakan kapal bertenaga listrik pertama Angkatan Laut AS, yang mampu mencapai kecepatan 15 knot.

Pada 17 Oktober 1922, Letnan Virgil C. Griffin mengemudikan pesawat pertama, sebuah VE-7-SF, diluncurkan dari geladak Langley.

Meskipun pesawat telah lepas landas dari kapal sebelumnya, namun itu adalah momen bersejarah.

Setelah 1937, Langley kehilangan 40 persen bagian depan dek penerbangannya sebagai bagian dari konversi ke tender pesawat amfibi.

Pada 8 Desember 1941, Langley menjadi bagian dari Armada Asia AS di Filipina saat Jepang menyerang.

Kemudian, pada 22 Februari 1942 dengan dipimpin oleh Robert P. McConnell, Langley membawa 32 unit pesawat P-40 Warhawk, berangkat sebagai bagian dari konvoi untuk membantu Sekutu dalam pertempuran melawan Jepang di Hindia Belanda.

Pada 27 Februari 1942, Langley berpisah dari konvoi dan langsung menuju pelabuhan di Cilacap, Jawa.

Sekitar 74 mil selatan Jawa, kapal induk Langley bertemu dengan dua kapal pengawal AS, ketika sembilan pembom bermesin ganda Jepang menyerang.

Awalnya, serangan dari dua pesawat pengebom Jepang meleset dari target karena mereka terbang terlalu tinggi.

Tetapi, keberuntungan Langley telah habis pada serangan ketiga, yang membuat pesawat di dek penerbangannya terbakar.

Komandan McConnell kehilangan kemampuannya untuk menavigasi kapal.

McConnell pun memerintahkan Langley ditinggalkan, dan kapal perusak pengawal dapat membawa awaknya ke tempat yang aman.

Setidaknya, dari 300 awak kapal, 16 kru dinyatakan hilang.

Artikel Terkait