Golongan Karya menjadi partai dominan di Indonesia selama Orde Baru.
Golkar memenangkan setiap pemilu dengan perolehan suara lebih dari 60% hingga tahun 1997.
Golkar juga menjadi wadah bagi para birokrat, pengusaha, dan tokoh-tokoh nasional untuk berkarier di dunia politik.
Beberapa tokoh terkenal yang berasal dari Golkar antara lain BJ Habibie, Akbar Tanjung, Ginandjar Kartasasmita, dan Jusuf Kalla.
Partai Golkar (1998-sekarang)
Pada akhir tahun 1998, setelah jatuhnya rezim Soeharto akibat gerakan reformasi, Golongan Karya mendeklarasikan diri sebagai partai politik yang mengusung semangat reformasi yang berintikan keadilan, demokrasi, dan transparansi.
Nama partai pun diubah menjadi Partai Golongan Karya (Partai Golkar) pada tanggal 20 Oktober 1998.
Partai Golkar tetap menjadi salah satu partai besar di Indonesia meskipun mengalami pasang surut dalam perolehan suara.
Partai Golkar pernah menjadi partai pemenang pada pemilu tahun 2004 dengan suara 21,6%, namun turun menjadi partai kedua pada pemilu tahun 2009 dengan suara 14,5%.
Pada pemilu tahun 2014, Partai Golkar kembali menjadi partai kedua dengan suara 14,8%, namun kembali turun menjadi partai ketiga pada pemilu tahun 2019 dengan suara 12,3%.
Partai Golkar juga pernah mengalami konflik internal yang memecah partai menjadi dua kubu pada tahun 2015.
Baca Juga: Peristiwa Pemilu Kelima Orde Baru 9 Juni 1992 Bagaimana Suara Rakyat Diperjuangkan dan Dipermainkan?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR