Pada 1756, bangunannya diperluas, dan setelah selesai namanya diubah menjadi Benteng Vastenburg, yang artinya kokoh.
Benteng Vastenburg merupakan benteng yang termasuk ke dalam jaringan utama pertahanan militer pemerintah kolonial Belanda untuk mengawasi Kasunanan Surakarta.
Bahkan di benteng ini ditempatkan pasukan yang dapat menyerang kapan saja apabila dibutuhkan di daerah Karesidenan Surakarta.
Sebab, kala itu sering terjadi konflik internal di antara para bangsawan di Kasunanan Surakarta.
Selain itu, Benteng Vastenburg juga difungsikan sebagai kantor Residen Surakarta.
Pada 1896, dibuatkan bangunan baru sebagai kantor Residen Surakarta, sehingga lokasinya tidak lagi berada di dalam lingkungan benteng.
Setelah Indonesia merdeka, Benteng Vastenburg digunakan sebagai markas Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada dekade 1970 hingga 1980-an, benteng ini kembali beralih fungsi, yaitu sebagai markas pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya.
Memasuki akhir abad ke-20, Benteng Vastenburg sempat terbengkalai dan berada di tengah konflik kepemilikan.
Pada 2010, benteng ini akhirnya ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya dan dilakukan restorasi untuk memperbaiki bangunannya.
Kompleks bangunan Benteng Vastenburg berdiri di antara Keraton Kasunanan Surakarta dan Kantor Gubernur Belanda, yang sekarang adalah Balai Kota Surakarta.
Bentuk bangunannya berupa bujur sangkar dengan dinding batu bata setinggi enam meter, serta terdapat penonjolan ruangan di setiap sudutnya atau disebut bastion.
Mengelilingi tembok benteng, terdapat parit yang dalam dengan penghubung berupa jembatan gantung untuk menuju ke pintu gerbang.
Namun, jembatan tersebut kini tidak ada lagi dan yang tersisa hanyalah parit yang dangkal.
Di tengah Benteng Vastenburg terdapat lapangan cukup luas, yang dulunya digunakan sebagai apel bendera atau persiapan pasukan.
Sedangkan bangunan di dalam benteng dipetak-petak untuk rumah tinggal para prajurit dan keluarganya.
Selain itu, ada pula sekitar tujuh bangunan asrama yang mengelilingi benteng dan digunakan sebagai rumah tinggal para perwira.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR