Intisari-Online.com -Kasus narkoba kembali menjerat artis Bobby Joseph di manapolisi mengamankan tembakau sintetis seberat 0,46 gram.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa tembakau sintetis tersebut positif mengandung zat terlarang.
Lalu, apa itu tembakau sintetis? Mengapa tembakau sintetis berbahaya? Bagaimana dampaknya bagi tubuh?
Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Bobby Joseph Kembali Terjerat Kasus Narkoba
Kasus narkoba kembali menjerat artis Bobby Joseph. Dia ditangkap oleh Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan di rumahnya di Cinere, Depok, Jawa Barat.
“Betul, Bobby Joseph (ditangkap),” kata Kompol Achmad Ardy selaku Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan saat dikonfirmasi pada hari Senin (24/7/2023), seperti dilansir darikompas.com.
Dari tangan Bobby, polisi mengamankan tembakau sintetis seberat 0,46 gram. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa tembakau sintetis tersebut positif mengandung zat terlarang.
“Barang bukti tembakau sintetis sudah dilakukan proses cek lab dan positif tembakau sintetis,” tambahnya.
Tembakau sintetis, narkoba berbahaya yang mirip ganja
Tembakau sintetissendiri merupakan salah satu jenis narkoba yang sering disalahgunakan.
Baca Juga: Kesal Polisi Tak Cepat Bergerak, Emak-emak Di Jambi Gerebek Sendiri Markas Narkoba Yang Meresahkan
Meskipun namanya tembakau, ia termasuk dalam kategori narkotika dan obat-obatan yang membahayakan.
Melansir Kompas.tv yang mengutip dari ashefagriyapustaka.co.id, Sabtu (15/1), tembakau sintetis terbuat dari bahan-bahan kimia industri seperti AB- CHMINACA, FUB-AMB, 5-Fluoro-ADB.
Bahan-bahan ini disemprotkan ke daun-daun kering atau rumput-rumput yang dipotong sehingga tampak seperti rokok tembakau yang dilinting.
Tembakau sintetis tidak sama dengan ganja, tapi pembuatnya berusaha meniru efek yang dihasilkan oleh ganja alami.
Sayangnya, karena terdiri dari zat-zat kimia, efek THC (kandungan pada ganja) pada tembakau sintetis lebih dahsyat daripada efek THC pada ganja alami.
Akibatnya, penggunaan tembakau sintetis ini berdampak buruk bagi tubuh. Tembakau sintetis sekarang sudah masuk dalam narkotika golongan 1 yang hanya boleh digunakan untuk penelitian saja.
Tembakau ini diciptakan oleh John William Huffman, seorang profesor kimia dari Clemson University, sekitar 20 tahun yang lalu untuk keperluan penelitian.
Huffman meneliti efek ganja sintetis ini pada hewan dan tidak mengeluarkannya untuk konsumsi manusia karena efeknya yang sangat kuat. Sampai pada 2008, hasil karyanya dipublikasikan.
Namun, ganja sintetis yang kemudian dikenal sebagai JWH-018 muncul di laboratorium forensic Jerman hingga tersebar ke banyak orang yang ingin mencoba tembakau ini.
Sayangnya, tembakau sintetis ini dianggap sebagai varian baru dari ganja dan banyak orang yang kemudian menyalahgunakannya.
Harganya yang lebih murah menjadi daya tarik ganja sintetis ini.
Baca Juga: 20 Ucapan Hari Anti Narkotika Internasional, Bentuk Keprihatinan Kepada Sosok-sosok Pecandu
Dampak negatif tembakau sintetis
Tembakau sintetis memberikan efek yang kuat pada penggunanya. Zat kimia yang ada di dalamnya dapat menyebabkan efek euphoria.
Hal itu karena kandungan THC yang berikatan dengan sistem reseptor CB1 di dalam otak.
Dengan dosis yang relatif rendah, efek tembakau sintetis yang dirasakan sangat kuat dan menimbulkan beberapa dampak negatif yang dapat merusak organ-organ di tubuh, antara lain:
Pengguna bisa mengalami sesak napas, serangan jantung, stroke, gagal jantung akut, darah tinggi, hingga kematian.
Dari artikel di atas, dapat kita lihat bahwa tembakau sintetis adalah narkoba berbahaya yang mirip ganja.
Penggunaannya dapat menyebabkan kerusakan organ, gangguan psikis, bahkan kematian. Mari kita jauhi narkoba dan hidup sehat.
Baca Juga: Kronologi Balita Tak Mau Makan dan Tidur 3 hari Gegara Diberi Sabu Tetangga Jahat