Kisah Sosok Dora Marie Sigar, Dari Manado ke Jerman hingga Menjadi Ibu dari Prabowo Subianto

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Intisari-online.com - Dora Marie Sigar adalah nama seorang wanita yang mungkin tidak banyak dikenal oleh publik.

Namun, ia adalah ibu kandung dari Prabowo Subianto, salah satu tokoh politik dan militer terkemuka di Indonesia.

Siapa sebenarnya sosok Dora Marie Sigar dan bagaimana perjalanan hidupnya?

Dora Marie Sigar lahir di Manado pada tahun 1923. Ia berasal dari keluarga Minahasa yang beragama Kristen.

Ia memiliki dua saudara kandung, yaitu Jopie Sigar dan Remy Sigar.

Ayahnya bernama Jopie Sigar, seorang pegawai negeri sipil, dan ibunya bernama Remy Tumbelaka, seorang guru.

Dora Marie Sigar menempuh pendidikan dasar dan menengah di Manado.

Ia kemudian melanjutkan studinya di sekolah ilmu keperawatan bedah di kota Utrecht, Belanda. Ia bercita-cita menjadi seorang perawat profesional.

Pada tahun 1945, saat Perang Dunia II berkecamuk, Dora Marie Sigar bertemu dengan Profesor Sumitro Djojohadikusumo di sebuah acara mahasiswa Kristen Indonesia di Rotterdam, Belanda.

Sumitro adalah seorang ekonom dan politisi yang sedang menyelesaikan studi doktoralnya di Jerman.

Keduanya saling tertarik dan menjalin hubungan asmara.

Baca Juga: Bupati Bengkulu Utara Ungkap Fakta di Balik Peristiwa Video Ditarik Paspampres Saat Dampingi Jokowi

Pada tahun 1946, mereka menikah di Jerman.

Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu Biantiningsih Miderawati Djiwandono, Marjani Ekowati le Maistre, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo.

Dora Marie Sigar dan Sumitro Djojohadikusumo kemudian kembali ke Indonesia pada tahun 1950.

Mereka menetap di Jakarta dan mengabdikan diri sebagai akademisi dan pejabat negara.

Dora Marie Sigar menjadi ibu rumah tangga yang mengurus anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.

Dora Marie Sigar juga mendukung karier suaminya yang semakin menanjak.

Sumitro Djojohadikusumo menjadi salah satu ekonom terkemuka di Indonesia dan pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan, serta Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Dora Marie Sigar juga menjadi saksi dari perjuangan anak-anaknya yang berprestasi di berbagai bidang.

Anak pertamanya, Biantiningsih Miderawati Djiwandono, menikah dengan Soedradjad Djiwandono, seorang jenderal TNI Angkatan Darat yang pernah menjadi Panglima ABRI dan Gubernur Bank Indonesia.

Anak keduanya, Marjani Ekowati le Maistre, menikah dengan Jean le Maistre, seorang diplomat Prancis yang pernah menjadi duta besar untuk Indonesia.

Anak ketiganya, Prabowo Subianto Djojohadikusumo, mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang tentara dan politisi.

Baca Juga: Gamal Abdel Nasser, Sosok Pemimpin Kudeta Mesir yang Melawan Kolonialisme dan Zionisme

Prabowo Subianto pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus, Panglima Kostrad, serta Menteri Pertahanan.

Ia juga menjadi ketua umum Partai Gerindra dan calon presiden dalam Pemilu 2014 dan 2019.

Anak bungsunya, Hashim Sujono Djojohadikusumo, menjadi seorang pengusaha sukses yang memiliki berbagai bisnis di bidang pertambangan, energi, properti, telekomunikasi, media, dan lain-lain.

Ia juga menjadi wakil ketua umum Partai Gerindra.

Dora Marie Sigar meninggal dunia pada tahun 2008 di Singapura akibat penyakit yang dideritanya.

Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Beliau meninggalkan warisan berupa sosok wanita yang setia, hebat, cantik dan menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Itulah perjalanan hidup Dora Marie Sigar, dari Manado ke Jerman hingga menjadi ibu dari Prabowo Subianto.

Artikel Terkait