Gelar Panembahan Seda Ing Kajenar Menjelaskan Di Mana Pendiri Mataram Islam Panembahan Senopati Meninggal

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Setelah berhasil menumpas pemberontakan Adipati Pragola dari Pati, Panembahan Senopati meninggal dunia. Jasad pendiri Mataram Islam itu dikuburkan tak jauh dari makam ayahnya, Ki Ageng Pemanahan.
Setelah berhasil menumpas pemberontakan Adipati Pragola dari Pati, Panembahan Senopati meninggal dunia. Jasad pendiri Mataram Islam itu dikuburkan tak jauh dari makam ayahnya, Ki Ageng Pemanahan.

Setelah berhasil menumpas pemberontakan Adipati Pragola dari Pati, Panembahan Senopati meninggal dunia. Jasad pendiri Mataram Islam itu dikuburkan tak jauh dari makam ayahnya, Ki Ageng Pemanahan.

Intisari-Online.com - Masih menjadi perdebatandi mana pendiri Mataram Islam, Panembahan Senopati, meninggal dunia.

Tapi nama anumertanya barangkali bisa memberi jawaban.

Panembahan Senopati, yang ketika masih muda dikenal sebagai Sutawijaya, bergelar anumerta Seda Ing Kajenar.

Menurut H.J. De Graaf, ini mengindikasikan bahwa Panembahan Senopati meninggal dunia di Jenar, dekat Sragen.

Dugaan ini juga dibenarkah oleh Thomas Raffles.

Selain di mana tempat meninggalnya, yang juga sering menarik penasaran adalah kapan Panembahan Senopati meninggal.

Tapi menurut De Graaf, setidaknya ada penanda-penanda lain yang memudahkan menentukan waktu mangkatnya Senpati.

Babad Sangkala, mengutip De Graaf, menyebutkan berbagai kejadian pada 1523 J (1601 M).

Pertama wafanya Senopati, lalu pindahnya Adipati Puger ke Demak, dan gerhana matahari.

Menurut De Graaf, berdasarkan informasi dari seorang pengamat bintang di New Haven, gerhana matahari pada 30 Juli 1601 masih menyerempet hingga wilayah Jawa bagian utara.

Bahkan ada kemungkinan ketika itu terjadi gerhana total di Jawa Tengah.

Selain Babad Sangkala, Babad Montana juga menyebut tahun 1601 sebagai tahun meninggalnya Senopati.

Sementara menurut sumber Belanda, Panembahan Sedo Ing Krapyak meninggal tak lama setelah keberangkatan Gubernur Jenderal Both dari Jepara pada 29 September 1613.

Jadi kira-kira Panembahn Krapyak meninggal pada Oktober 1613.

Ketika itu, Panembahan Krapyak, menurut Babad Tanah Jawi, sudah memerintah Mataram selama 12 tahun.

Dengan begitu, bisa ditarik garis mundur, Panembahan Krapyak naik takhta pada 1601 setelah meninggalnya Senopati.

Masih menurut Babad Tanah Jawi, pemberontakan Pati sendiri terjadi setahun sebelum Senopati meninggal dunia.

Menurut beberapa sumber, pemberontakan Pati terjadi pada 1522 Jawa atau 1600 Masehi.

Artikel Terkait