8) Candi Dieng
Candi ini terletak di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Candi ini merupakan kumpulan candi Hindu tertua di Jawa Tengah, yang dibangun antara abad ke-7 hingga abad ke-13. Candi-candi ini dinamai sesuai dengan tokoh-tokoh wayang, seperti Bima, Gatotkaca, Arjuna, Puntadewa, Srikandi, dan Semar. Candi-candi ini memiliki gaya arsitektur sederhana dan ukuran kecil.
9) Candi Ngawen
Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah, antara Candi Mendut dan Candi Borobudur. Candi ini merupakan candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra. Candi ini memiliki arsitektur yang unik, yaitu adanya arca singa yang menopang empat sisi bangunan. Arca singa ini memiliki kemiripan dengan lambang singa di Singapura dan beberapa kuil di India.
10) Candi Plaosan
Candi ini terletak di Sleman, Yogyakarta, tidak jauh dari Candi Prambanan. Candi ini merupakan candi Buddha yang dibangun oleh Raja Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya untuk istrinya yang bernama Pramudyawardani dari Wangsa Syailendra. Candi ini juga disebut candi kembar karena memiliki dua bangunan candi utama yang serupa. Candi ini memiliki 116 stupa dan 50 candi perwara.
11) Candi Sambisari
Candi ini terletak di Sleman, Yogyakarta, di bawah permukaan tanah. Candi ini merupakan candi Hindu yang dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Garung dari Wangsa Sanjaya. Candi ini didedikasikan untuk Dewa Siwa, yang ditunjukkan oleh lempengan logam yang ditemukan di dalam candi. Candi ini memiliki satu candi utama dan tiga candi pendamping.
12) Candi Sojiwan
Candi ini terletak di Klaten, Jawa Tengah, dekat dengan kompleks Prambanan. Candi ini merupakan candi Buddha yang dibangun pada abad ke-9 hingga abad ke-10 oleh Wangsa Syailendra. Candi ini memiliki relief-relief yang bercerita tentang cerita-cerita binatang. Candi ini merupakan candi terbesar kelima di Jawa Tengah.
Demikianlah pembahasan tentang 17 peninggalan Kerajaan Mataram yang terdiri dari prasasti dan candi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Baca Juga: 17 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, dari Candi Hingga Prasasti
KOMENTAR