Di Balik Peristiwa Resuffle Kabinet Jokowi, Siapa Saja yang Masuk dan Keluar?

Intisari-online.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan resuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju pada Senin, 17 Juli 2023.

Ada satu menteri dan lima wakil menteri yang dilantik oleh presiden di Istana Merdeka, Jakarta. Selain itu, presiden juga melantik dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) baru.

Resuffle kabinet ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan oleh Jokowi sejak menjabat sebagai presiden untuk periode kedua pada 2019.

Resuffle pertama terjadi pada Desember 2020, dan resuffle kedua terjadi pada April 2021.

Berikut adalah daftar pejabat yang masuk dan keluar dalam resuffle kabinet Juli 2023:

Menteri Komunikasi dan Informatika

Masuk: Budi Arie Setiadi

Keluar: Johnny G Plate

Budi Arie Setiadi adalah Ketua Umum Projo, kelompok relawan pendukung Jokowi terbesar di Indonesia.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Ia menggantikan Johnny G Plate yang telah menjabat sebagai Menkominfo sejak Oktober 2019.

Baca Juga: 3 Contoh Surat Ucapan Terima Kasih untuk Guru dari Murid dalam Peristiwa Perpisahan

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika

Masuk: Nezar Patria

Keluar: Vacant

Nezar Patria adalah wartawan senior dan mantan Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).

Ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi The Jakarta Post dan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas.com.

Ia menjadi Wakil Menteri Kominfo pertama dalam sejarah Indonesia.

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Masuk: Paiman Raharjo

Keluar: Budi Arie Setiadi

Paiman Raharjo adalah akademisi dan aktivis desa.

Ia merupakan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Pembangunan Desa (PSPD) UGM.

Ia menggantikan Budi Arie Setiadi yang naik jabatan menjadi Menkominfo.

Baca Juga: Makna Filosofis Ketupat, Kuliner Khas dalam Peristiwa Lebaran yang Punya Arti Khusus dari Masing-masing Sisinya

Wakil Menteri Luar Negeri

Masuk: Pahala Mansury

Keluar: Mahendra Siregar

Pahala Mansury adalah profesional bidang keuangan dan perbankan.

Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, Direktur Keuangan Garuda Indonesia, dan Komisaris Utama PT Pertamina.

Ia menggantikan Mahendra Siregar yang telah menjabat sebagai Wamenlu sejak Oktober 2019.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara

Masuk: Rosan Roeslani

Keluar: Budi Gunadi Sadikin

Rosan Roeslani adalah pengusaha dan mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bumi Resources Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk.

Ia menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang telah menjabat sebagai Wamen BUMN sejak Oktober 2019.

Baca Juga: Jamasan Pusaka, Prosesi Mistis Keraton Mataram yang Dilakukan Setiap Malam 1 Suro

Wakil Menteri Agama

Masuk: Siaful Dasuki

Keluar: Zainut Tauhid Sa'adi

Siaful Dasuki adalah akademisi dan aktivis Islam moderat.

Ia merupakan dosen Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ia menggantikan Zainut Tauhid Sa'adi yang telah menjabat sebagai Wamenag sejak Oktober 2019.

Dewan Pertimbangan Presiden

Masuk: Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto

Keluar: Sidarto Danusubroto dan Wiranto

Djan Faridz adalah politisi dan pengusaha.

Ia merupakan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2011-2016.

Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Gandi Sulistiyanto adalah akademisi dan konsultan.

Ia merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM dan Managing Partner KPMG Indonesia.

Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto menggantikan Sidarto Danusubroto dan Wiranto yang telah menjabat sebagai anggota Wantimpres sejak Oktober 2019.

Demikian daftar pejabat yang masuk dan keluar dalam resuffle kabinet Juli 2023.

Resuffle kabinet ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemerintahan dalam menghadapi tantangan ekonomi, sosial, dan politik.

Artikel Terkait