Pasangan yang licik secara emosional bisa membuat kita mempertanyakan naluri dan meragukan diri kita.
Apabila pasangan sering memanipulasi kita, pasangan bukanlah orang yang memiliki tanggung jawab dan sering membuat kita merasa bersalah.
Pada akhirnya, kita cenderung menyalahkan diri sendiri atas hubungan yang tidak berjalan dengan semestinya.
Kita menganggap diri kitalah yang menjadi sumber masalah dalam hubungan, padahal bisa saja hubungan itu sudah salah dari awal.
8. Mengorbankan diri sendiri
Jika kita dibesarkan di keluarga yang tidak harmonis dan sering terjadi pertikaian, mungkin kita atau anggota keluarga lain berperan sebagai pembawa damai demi menyelesaikan masalah.
Akibatnya, kita mengasosiasikan cinta sebagai sesuatu yang harus didapatkan dan diperjuangkan, agar cinta itu nyata.
Nah, apabila kita dan pasangan memiliki pemahaman demikian, hubungan yang beracun semakin sulit untuk dilepaskan karena kita merasa harus mengalah demi mempertahankan hubungan.
9. Tidak dapat membedakan chemistry dan kecocokan
Ketika kita merasakan chemistry yang kuat pada pasangan, seringkali kita menganggap diri kita memiliki kecocokan dengannya dan mengabaikan segala sesuatu yang buruk darinya.
Hal ini menyebabkan kita terikat pada fantasi mengenai siapa dia, ketimbang menyadari sifat pasangan sebenarnya.
10. Tertarik pada pasang surut suatu hubungan
Ada kalanya pasangan menunjukkan sisi romantis kepada kita dan menganggap kita istimewa di matanya.
Namun di lain hari, ia bersikap acuh tak acuh seolah kita ini bukan orang penting dalam hidupnya.
Kita tidak tahu kapan mode "cuek" pasangan akan kembali datang. Namun ketika itu terjadi, kita menilai hal itu terasa menyenangkan.
Ketertarikan pada pasang surut hubungan seperti ini menyebabkan kita semakin sulit meninggalkan toxic relationship.
11. Selalu meyakini setiap hubungan itu sulit dijalani
Banyak yang menyebut bahwa dalam hubungan kita harus selalu berkorban.
Padahal tidak selamanya seperti itu.
Hubungan asmara yang sehat seharusnya tidak membuat kita mengorbankan nilai-nilai atau perasaan kita.
Hubungan yang kita jalani harus menjadi kekuatan yang stabil dalam hidup kita, bukan penyebab stres atau pemutusan hubungan dari diri kita yang sebenarnya.
Bila kamu tidak bahagia, itu sebenarnya menjadi petunjuk bahwa kamu terjebak dalam hubungan beracun.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR